30 C
Sidoarjo
Saturday, December 6, 2025
spot_img

Tanam Perdana Tebu Musim Giling 2025/2026, Diperta-PG Wonolangan Kolaborasi Siapkan Ribuan Hektar Lahan dan Alokasi Pupuk


Oleh:
Ayu Firda, Kab Probolinggo

Upaya memperkuat sektor perkebunan tebu di Kabupaten Probolinggo terus digencarkan. Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo bersama Pabrik Gula (PG) Wonolangan dan kelompok petani memperkuat jalinan kerja sama .

Penguatan sinergitas ini ditandai dengan melaksanakan tanam perdana tebu bongkar ratoon serta perluasan areal musim tanam 2025/2026, Selasa (21/10), di lahan milik Yoyon, petani Desa Dringu, Kecamatan Dringu.

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian Diperta Kabupaten Probolinggo Faiq El Himmah, GM PG Wonolangan Fajar Lazvardi, Camat Dringu Indah Rohani, jajaran Forkopimka Dringu, serta Kepala Desa Dringu Kuryadi.

Faiq El Himmah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas komitmen PG Wonolangan yang terus memperkuat kemitraan dengan petani tebu lokal.

Ia menegaskan, tanam perdana ini bukan sekadar simbol dimulainya musim tanam, namun juga bentuk nyata sinergi antara pemerintah daerah, industri gula, dan petani dalam mendukung program swasembada gula nasional.

“Kolaborasi ini diharapkan mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani tebu di Kabupaten Probolinggo,” ujar Faiq.

Faiq menjelaskan, luas areal tanam tebu di Kabupaten Probolinggo saat ini mencapai 2.354 hektare yang tersebar di tujuh kecamatan, meliputi Banyuanyar, Leces, Gading, Dringu, Bantaran, Sumberasih, dan Tegalsiwalan.

Adapun target bongkar ratoon tahun 2025 ditetapkan seluas 2.000 hektare, dengan perluasan area tebu mencapai 204 hektare.

Berita Terkait :  SMP PGRI 1 Buduran Peringati Hapsak, Agar Sejarah Hitam G30S PKI Tak Terulang Kembali

Untuk mendukung peningkatan produktivitas, pemerintah daerah menyiapkan alokasi pupuk subsidi jenis ZA sebanyak 168 ton, dengan dosis 108 kilogram per hektare yang diberikan tiga kali dalam satu musim tanam. Petani juga akan menerima pupuk NPK dengan dosis 1 ton per hektare, sehingga total kebutuhan pupuk diperkirakan mencapai 1,3 ton per hektare hingga akhir Oktober 2025.

“Diperta siap mendampingi melalui pembinaan dan penguatan kelembagaan petani. Dengan peremajaan tanaman dan tata kelola lahan yang baik, diharapkan produktivitas meningkat dan kemitraan dengan industri semakin solid,” pungkasnya. [fir.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru