Oleh:
Ayu Firdausiyah Ahmad, Probolinggo
Usai melaksanakan agenda berkantor di Kelurahan Pakistaji, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin juga menyempatkan diri mengunjungi Kampung Berkelas yang berada di RT 2 RW 7, Perum Griya Pakistaji Asri .
Dalam Kunjungan ini Wali Kota Aminudin melihat langsung potensi ekonomi dari pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Bank Sampah Sumber Rejeki, Selasa (6/5). Rombongan disambut dengan yel – yel meriah dari warga setempat.
Wali Kota Amin menyampaikan apresiasinya dan menyebut Kampung Berkelas sebagai kampung percontohan yang layak menjadi inspirasi bagi wilayah lain.
“Insyaallah ke depan menjadi percontohan bagi tempat-tempat lain khususnya di perumahan ini, saya masuk tadi sudah jelas marka jalannya, mestinya semua kampung, semua kelurahan itu seperti ini,” puji dr. Amin sambil berkeliling melihat kerapihan lingkungan di Kampung Berkelas.
Untuk mendukung operasional Bank Sampah Sumber Rejeki, wali kota juga menjanjikan bantuan kendaraan operasional khusus untuk angkutan sampah. Rencananya, bantuan tersebut akan diberikan bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup mendatang.
“Dan kelihatannya ini RW 7 sudah siap nanti di Hari Lingkungan Hidup nanti menerima Tossa Sampah,” janji wali kota kepada warga Kampung Berkelas.
Lebih lanjut, dr. Aminuddin juga diajak mengamati budidaya tanaman bunga lavender yang ditanam di halaman rumah warga sekaligus ikut menanam bunga lavender.
Orang nomor satu di Kota Probolinggo ini menambahkan, budidaya lavender di sekitar rumah tak hanya memiliki manfaat untuk kesehatan, namun juga ada peluang lain dari pengembangan bunga lavender.
Salah satunya adalah potensi menggabungkan budidaya lavender dengan budidaya lebah madu, yang telah terbukti sukses dikembangkan di daerah lain.
“Ada satu potensi yang saya bayangkan, saya ingat Lavender itu Selandia Baru, di sana itu hampir sepanjang Selandia baru banyak lavender, di taman-taman, di tempat kosong, ditanam lavender semua, ternyata Selandia Baru itu menjadi penghasil madu terbesar di dunia, dari bunga Lavender. Kita ada di Jrebeng Lor penghasil madu setahun itu 7 ton dan semua destinasi wisata petik madu di wilayah lain, disuplai dari sini,” jelas wali kota.
Ketua RW setempat, Fathur Mulyono menjelaskan bahwa Kampung Berkelas merupakan akronim dari Bersama Kita Kembangkan Perilaku Sehat. Kampung ini berawal dari kesadaran warga dalam mengelola sampah rumah tangga, yang kemudian berkembang menjadi kegiatan produktif yang memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Daripada diam-diam saja, kita rembug, ayo biar guyub, apalagi kan di sini banyak sampah sampah, jadi pengepul kita, mengumpulkan sampah dipilah-pilah, akhirnya dibuat bunga, dibuat tas, biar bermanfaat, biar tidak menumpuk sampah, akhirnya ditimbang dan dapat tabungan tiap tahun, dari hasil memilah sampah itu,” jelas Fathur. [fir.gat]


