Surokim Abdussalam
Hanya tinggal 18 hari tersisa sebelum batas waktu pendaftaran pasangan calon ke KPU, tepatnya pada 27-29 Agustus 2024. Namun, hingga saat ini, belum ada satu pun pasangan calon yang mendeklarasikan diri siap untuk bertarung melawan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Pilgub Jatim.
Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam, berpendapat bahwa PKB dan PDI Perjuangan kemungkinan besar akan memanfaatkan momen terakhir untuk mengumumkan penantang bagi petahana.
“Saya pikir PKB dan PDI Perjuangan akan mengambil sesi last minutes untuk memunculkan penantang bagi petahana. Kemungkinan besar tidak akan bumbung kosong, petahana akan punya lawan,” ujarnya optimis saat dikonfirmasi Bhirawa, Kamis (8/8).
Surokim juga mencatat bahwa meskipun tren di beberapa daerah menunjukkan kecenderungan sulitnya mendapatkan lawan untuk petahana, Jawa Timur akan tetap memiliki dinamika yang berbeda.
“Di Jawa Timur, dipastikan tetap ada lawan untuk petahana. Kita bisa berharap kepada PKB, PDIP, dan NasDem untuk memunculkan alternatif pilihan agar Pilgub Jatim menjadi dinamis,” tambahnya.
Menurutnya, keberadaan alternatif calon sangat penting untuk menjaga kesehatan demokrasi elektoral dan pendidikan politik masyarakat.
“Tidak elok Pilgub Jatim melawan kotak kosong, tidak baik untuk demokrasi elektoral kita, tidak baik untuk pendidikan politik masyarakat kita. Adanya usaha-usaha untuk menuju calon tunggal harus dilawan. Kita harus dewasa dalam berpolitik,” tegas Surokim.
Ia juga menekankan bahwa partai politik memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan calon alternatif agar masyarakat bisa memiliki pilihan yang lebih beragam.
“Parpol punya tanggung jawab juga untuk bisa menghadirkan calon alternatif agar masyarakat bisa memiliki alternatif pilihan yang lebih beragam,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pasangan Khofifah-Emil sudah mengantongi rekomendasi dari sejumlah partai parlemen maupun nonparlemen yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, PKS, Demokrat, PAN, PPP, PSI, dan Perindo.
Sedangkan, PKB, PDIP dan NasDem masih belum mengusung nama penantang Khofifah-Emil. Pada Pemilu 2024, 14 Februari, PDIP meraih 3.735.865 suara dengan 21 dari 120 kursi DPRD Jatim. Jumlah perolehan kursinya itu turun sebanyak 6 kursi dari Pemilu 2019.
Alhasil, Partai Berlambang Banteng itu tidak bisa mengusung calonnya sendiri pada kontestasi Pilkada Jawa Timur 2024 sebab jumlah kursinya tak memenuhi syarat minimal 20 persen.
Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu harus berkoalisi dengan partai lainnya, salah satunya adalah PKB yang menjadi pemenang pada Pemilu Anggota DPRD Jatim 2024. PKB memperoleh kenaikan dua kursi menjadi 27 kursi dengan perolehan 4.517.228 suara. [geh.gat]