Kab Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan akan membangun shelter bencana. Langkah itu diambil dikarenakan banjir tiap tahun melanda Kabupaten Pasuruan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi menyatakan pembangunan shelter dikhususkan untuk penanganan bencana. Shelter sendiri akan dibangun di Kecamatan Winongan, Rejoso dan Bangil.
“Tiga titik itu sudah menjangkau sejumlah titik yang langganan banjir di wilayah Kabupaten Pasuruan barat dan timur. Desa di wilayah Winongan dan Rejoso, ketika terendam banjir, ketinggian genangan bisa hampir mencapai 2 meter. Termasuk satu lagi di Kelurahan Kalirejo, Bangil,” ujar Sugeng Hariyadi, Rabu (17/9).
Adanya keberadaan shelter, kata Sugeng, penanganan banjir bisa lebih cepat.
Shelter juga tidak hanya sekadar bangunan kosong, melainkan juga akan menyediakan perahu karet, pelampung, peralatan dapur umum serta logistik lainnya.
Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi keterlambatan bantuan makanan bagi warga terdampak banjir, sebab dapur umum sewaktu-waktu sudah siap dioperasikan.
“Dapur umum yang cepat saji kita siapkan. Peralatannya baru dan lebih cepat, lebih bersih. Sehingga ketika terjadi banjir sore hari misalnya, malam bantuan makanan bisa langsung dibagikan. Proses evakuasi juga lebih cepat,” imbuh Sugeng Hariadi.
Ia menjelaskan bahwa nantinya shelter tersebut berbentuk bangunan baru, bukan memanfaatkan bangunan di komplek kantor kecamatan atau desa. Shelter juga sekaligus berfungsi sebagai pos terpadu penanganan bencana.
Pembangunan shelter berikut di tiga titik itu, Pemkab Pasuruan menggelontorkan anggaran Rp3 miliar.
“Targetnya adalah bulan Desember sudah tuntas. Saat ini sudah running. Anggaran pembangunannya Rp 3 miliar,” kata Sugeng Hariadi. [hil.kt]