Pasuruan, Bhirawa
Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Pasuruan akan difokuskan pada kawasan ibu kota kabupaten. Pemfokusan ini merupakan antisipasi dari penurunan anggaran RTLH imbas dari kebijakan pusat terkait efisiensi anggaran.
Memang, dibandingkan dengan tahun 2024 lalu, jumlah RTLH yang diperbaiki pada tahun 2025 ini berkurang drastis, dari 500 unit menjadi 75 unit rumah.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Pasuruan, Eko Bagus Wicaksono menyampaikan puluhan RTLH yang diperbaiki tahun ini berada di Kecamatan Bangil, Beji, Rembang, Sukorejo dan Gempol.
“Tahun ini (2025) perbaikannya dikhususkan pada pengembangan Bangil sebagai Ibukota Kabupaten Pasuruan. Terbanyak rumah yang diperbaiki berada di Kecamatan Bangil, Beji, Rembang, Sukorejo dan Gempol,” tandas Eko Bagus Wicaksono, Selasa (18/3).
Menurutnya, perbaikan RTLH itu akan dilaksanakan di bulan Mei mendatang. Masing-masing rumah mendapatkan alokasi anggaran perbaikan sebesar Rp 20 juta. Rinciannya adalah Rp 16,5 juta untuk pembelian bahan material dan Rp 3,5 juta untuk ongkos tukang.
“Untuk tahun ini, anggarannya naik sebesar Rp 5 juta dari tahun yang lalu. Dari Rp 15 juta menjadi Rp 20 juta,” imbuh Eko Bagus Wicaksono.
Saat ini, Pemkab Pasuruan masih memiliki pekerjaan rumah (PR) untuk merehab sekitar 8.200 RTLH. Yang artinya, selama lima tahun terakhir Pemkab Pasuruan telah memperbaiki sebanyak 14 ribu lebih RTLH atau tepatnya sejak 2019 hingga 2024 kemarin.
“Bila tak ada efisiensi anggaran, maka jumlah RTLH yang direhab akan bertambah. Dan, mudah-mudahan tahun depan sudah normal kembali,” cetus Eko Bagus Wicaksono. [hil.gat]