Surabaya, Bhirawa
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPN VJT) melaksanakan peresmian Sub-Unit Layanan Disabilitas (SULD) Bela Negara sebagai cara strategis untuk mewujudkan kampus yang inklusif, ramah, dan setara bagi seluruh sivitas akademika di Kantor SULD Bela Negara yang berlokasi, Gedung Kuliah Bersama (GKB 1) Lantai 1.
Adanya unit menandai komitmen universitas mendukung hak-hak mahasiswa penyandang disabilitas sekaligus memperkuat visi UPNVJT sebagai Kampus Bela Negara yang humanis dan adaptif terhadap kebutuhan zaman, turut dihadiri para Wakil Rektor I-IV, para Dekan, Kepala Lembaga, serta tim SULD Bela Negara, Kamis (18/9).
Rektor UPN VJT Prof. Akhmad Fauzi mengatakan kehadiran SULD Bela Negara jadi bukti nyata dukungan universitas terhadap gerakan #AksesUntukSemua. “Mengajak semua civitas akademika UPN ‘Veteran’ Jawa Timur mendukung keberlangsungan SULD Bela Negara ini, kita wujudkan semangat inklusivitas, demi terciptanya lingkungan akademik yang benar-benar adil, setara, dan memberdayakan,” jelasnya.
Lanjut Prof. Fauzi berharap menjadi momentum berharga bagi UPNVJT untuk memperluas kiprah sebagai kampus yang tidak hanya unggul dalam akademik, tapi peka terhadap keberagaman dan kesetaraan. “Hadirnya SULD Bela Negara, UPN VJT memastikan setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, berkontribusi, dan sukses tanpa terkecuali,” tutur Prof. Fauzi.
Kepala SULD Bela Negara Billy Purwocaroko menyampaikan keberadaan unit tidak berhenti pada peresmian semata, melainkan harus menjadi gerakan jangka panjang. “Inklusi ialah perjalanan sekaligus tujuan, tentu suatu perjalanan yang panjang, hari ini berarti kampus inklusi sudah akan menanti, sinergi, kolaborasi, aksi, evaluasi dan terus memperbaiki diri harus ada dalam setiap hari,” ujarnya.
Recana kedepan, SULD Bela Negara akan menggelar roadshow ke seluruh program studi di lingkungan UPN VJT, tambah Billy, Dimana kegiatan bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan aksesibilitas, baik bagi dosen maupun mahasiswa, sekaligus memberikan edukasi mengenai etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas, demikian inklusivitas dapat diinternalisasi dalam praktik akademik sehari-hari, bukan hanya sebatas wacana.
Secara struktural, SULD Bela Negara berada dibawah koordinasi Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) yang dipimpin oleh Dr. Ir. Yenny Wuryandari, M.P.. Unit terbagi menjadi dua bidang utama, yaitu bidang layanan dan pelatihan serta bidang humas dan digital, bekerja sama dalam mengintegrasikan layanan disabilitas dengan sistem pembelajaran modern berbasis teknologi digital. [ren.wwn]


