Pemkab Sumenep, Bhirawa
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sumenep meraih Penghargaan Indeks Harmoni Indonesia (IHaI) 2025 yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan di Gedung F Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (17/11).
IHaI merupakan penghargaan nasional yang diberikan kepada daerah yang dinilai mampu menjaga stabilitas sosial, kerukunan masyarakat, dan memiliki kecakapan dalam mengelola dinamika sosial secara harmonis. Sumenep menjadi salah satu daerah yang dinilai paling kondusif pada tahun berjalan.
Kepala Bakesbangpol Sumenep, Drs. Achmad Dzulkarnain, M.H., menyebut capaian ini sebagai tonggak penting sekaligus bukti nyata keberhasilan kolaborasi berbagai elemen daerah.
“IHaI 2025 bukan sekadar piagam, tetapi rekam jejak dimana Sumenep benar-benar mampu menjaga harmoni sosial di tengah keberagaman yang kompleks,” kata Zulkarnain, Selasa (18/11).
Ia menyampaikan apresiasi khusus kepada Bupati Sumenep Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo dan Wakil Bupati KH. Imam Hasyim yang dinilai memiliki komitmen kuat dalam memperkuat komunikasi sosial dan menjaga kerukunan antarwarga.
“Bapak Bupati dan Wabup selalu memberikan ruang bagi kami untuk bekerja maksimal. Setiap kebijakan diarahkan untuk memperkuat harmoni dan kohesi sosial,” tegasnya.
Dzulkarnain memaparkan, dukungan masyarakat menjadi faktor utama keberhasilan Sumenep mempertahankan kondisi harmonis.
“Prestasi ini saya persembahkan untuk masyarakat Sumenep. Mereka adalah aktor utama penjaga kedamaian dan kerukunan,” katanya.
Ia menyampaikan, penghargaan tersebut bukan akhir dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas sosial, melainkan momentum untuk memperkuat dialog, kerja kolaboratif, serta konsolidasi lintas lembaga dan komunitas.
“Penghargaan ini bukan garis finis. Tapi, ini merupakan starting point untuk menjaga Sumenep tetap menjadi rumah harmoni bagi semua,” ujarnya.
Ia menegaskan, Sumenep selama ini dikenal sebagai daerah dengan keragaman budaya yang kuat. Strategi pencegahan konflik, penguatan literasi kebangsaan, peran aktif tokoh masyarakat, serta sinergi lintas organisasi menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas sosial di daerah ini.
Penilaian Indeks Harmoni Indonesia mencakup aspek toleransi, kohesi sosial, tingkat kerawanan sosial, serta kemampuan pemerintah daerah dalam merespons dinamika secara cepat dan tepat.
“Capaian ini sekaligus menjadi indikator bahwa Sumenep mampu menciptakan ruang publik yang inklusif, aman, dan harmonis bagi seluruh warganya,” tukasnya. [sul.dre]