Taman Bonsai Jujugan Wisata Kecil Warga Situbondo
Oleh:
Sawawi, Kabupaten Situbondo
Puluhan tahun menjadi security di salah satu BUMN, membuat Suhartono harus pandai mencari tempat melepas kepenatan usai bekerja. Pria tegap itu akhirnya bertemu dengan tanaman yang unik dan asri yakni bonsai.
Pagi itu, rumah Suhartono yang beralamat di Perumahan Ayuban Jaya, RT 04/20, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, terasa sepi tapi tampak asri dan indah. Maklum, halaman rumahnya dipenuhi jejeran aneka pohon bonsai.
Di sebelah timur, berdiri sebuah gazebo dari kayu menambah indahnya pemandangan halaman rumah Suhartono. Disisi sebelah Utara juga dibangun sebuah kolam mini beserta alat filter air. Aneka ikan hias yang sudah besar menambah keindahan rumah Suhartono.
“Saya memang suka pemandangan yang bersih, indah dan hijau. Sepertinya cocok kalau halaman rumah dipajang puluhan tanaman bonsai. Kolam ikan ini sengaja saya buat untuk menambah kenyamanan pandangan mata,” aku Suhartono.
Kecintaan Suhartono kepada bonsai sudah berlangsung puluhan tahun lamanya. Berbekal waktu yang panjang, ia belum juga pupus kecintaan kepada tanaman bonsai. Bahkan, aku Suhartono, ia terus melanglang buana mencari pohon bonsai yang terbaru. Itu semua dilakukan karena sangat hobi dengan tanaman yang memiliki nilai harga yang tinggi tersebut.
“Saat pulang kerja saya tidak kemana mana. Melihat tanaman bonsai rasanya rasa capek, penat dan kadang stres langsung hilang seketika. Pikiran dan hati langsung berbunga bunga melihat keasrian tanaman bonsai. Sungguh sangat lega, sambil minum kopi melihat tanaman bonsai,” tutur Suhartono.
Ada berbagai macam nama yang menjadi koleksi tanaman bonsai milik Suhartono.Dianntatanya, bernama bonsai Merah, bonsai Kuning, bonsai Hijau. “Untuk ragam jenis bonsai ada yang bernama bonsai Serut, Lugundi, Iprik, Asam Jawa, Arabika, Hokyanti, Sancang dan lowa,” beber Suhartono.
Bagaimana dengan harga bonsai milik Suhartono ? Pria yang sederhana itu mengaku, bonsai miliknya tidak semahal seperti bonsai milik koleganya yang rata rata ada yang tembus harga bernilai ratusan juta. “Bonsai milik saya yang tertinggi hanya bernilai puluhan juta. Tidak seperti pecinta bonsai yang sudah masuk kelas nasional itu,” tandas Suhartono.
Pun demikian, lanjut Suhartono, dirinya jarang ikut lomba atau kontes yang berlevel besar seperti kelas regional Jatim atau kelas level nasional. Suhartono hanya sesekali memiliki kontes kelas lokal Situbondo saja.
“Ya paling jauh mengikuti kontes di tetangga Kabupaten Situbondo. Seperti Bondowoso, Probolinggo, Jember dan Banyuwangi,” aku Suhartono merendah.
Lebih jauh Suhartono mengakui rumahnya yang teduh, indah dan asri kerapkali dijadikan tempat sebuah acara oleh RT. Misalnya, terang Suhartono, pertemuan rapat, arisan, ibu ibu perumahan, kunjungan pendidikan PAUD dan TK di sejumlah titik di Kabupaten Situbondo.
“Tapi kadang hati saya itu deg degan saat banyak anak anak berkunjung ke sini. Saya khawatir daun daun bonsai di petik. Namanya juga anak anak kan sulit di beritahu. Alhamdulillah kekhawatiran itu tidak sampai terjadi,” pungkas Suhartono.
Kolega Suhartono, bernama Irul mengakui rumah temannya itu sangat cocok dijadikan tempat sebuah acara yang berjumlah cukup banyak. Selain asri, pemandangannya juga sangat sejuk bagi mata.
“Saya sering main kerumah Suhartono. Kawasannya enak, adem dan asri. Saya kerasan kalau duduk duduk di tengah tanaman bonsai milik Suhartono,” aku Irul. [awi.gat]


