Gresik, Bhirawa
Permintaan semen domestik yang masih terkontraksi sejak tahun 2024, mendorong industri semen termasuk PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Untuk melakukan langkah strategis demi menangkap peluang baru, SMGR tengah fokus pada tiga strategi utama, yaitu peningkatan pengelolaan pasar mikro, efisiensi biaya, serta optimalisasi produk turunan semen dan portofolio.
Menurut Wakil Direktur Utama SIG Andriano Hosny Panangian mengatakan, bahwa dengan menjalankan tiga strategi utama tersebut. SIG hadir lebih dekat untuk memahami kebutuhan dan karakteristik pelanggan di tiap daerah, sekaligus meningkatkan tata kelola rantai pasok. Agar lebih efektif dan efisien, serta berkontribusi terhadap peningkatan profitabilitas Perusahaan.

“SIG optimis industri semen nasional memiliki prospek positif, menyusul kebutuhan semen untuk program 3 juta rumah. Pembangunan infrastruktur yang menjadi bagian dari fokus pemerintah, SIG menyukseskan pembangunan di Indonesia. Dengan beragam solusi bahan bangunan yang inovatif, dan layanan berkualitas. “Andriano Hosny Panangian dalam Paparan.
Saat ini SIG, memiliki delapan merek semen yang kuat dan menjadi pemimpin pasar di berbagai wilayah di Indonesia. Regional antara lain Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix, Semen Andalas, Semen Baturaja, Semen Merdeka, serta Thang Long Cement. Untuk produk yang dipasarkan di Indonesia, selain tersertifikasi SNI dan mengandung lebih dari 90 persen komponen dalam negeri (TKDN).

Produk SIG, telah meraih sertifikat Green Label dari Green Product Council Indonesia. Dari komitmen penerapan prinsip keberlanjutan dalam proses bisnis dan produksi, sehingga produk semen dan turunan semen SIG seperti beton siap pakai. Dan bata interlock presisi memiliki emisi karbon hingga 38 persen, lebih rendah dari produk yang dibuat secara konvensional.
“Operasi SIG, didukung pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi pabrik pengemasan di 27 lokasi. Sebanyak 7 pabrik penggilingan semen dan 7 pelabuhan, juga diperkuat oleh lebih dari 350 distributor baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC). Serta lebih dari 63.000 toko ritel di Indonesia, dan optimalkan digitalisasi dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Menjaga kelancaran distribusi dan memastikan ketersediaan produk bahan bangunan, di seluruh wilayah Indonesia lebih terukur dan efektif dalam skala masif.”ungkapnya.
Pada semester 1 tahun 2025, SIG berhasil mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan pada penjualan ekspor sebesar 24,9 persen. Upaya SIG untuk memaksimalkan pasar ekspor akan semakin kuat, dengan dukungan dermaga dan fasilitas produksi di Pabrik Tuban, Jawa Timur. Pengembangannya, telah memasuki tahap uji coba yang berlangsung pada Maret – November 2025.

Periode 3 Maret – 14 Agustus 2025, SIG melalui anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI). Operasikan pabrik dan dermaga tersebut, telah berhasil melakukan uji coba tahap pertama dengan volume sebanyak 350 ton. Serta uji coba pengiriman kedua sebanyak 27.415 ton ke Packing Plant di Lampung dan Belawan, uji coba pengiriman semen ke dua fasilitas packing plant tersebut dilakukan dengan menggunakan 4 unit kapal.
Ditambahkan Andriano Hosny Panangian, bahwa pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Tuban. Bagian kerja sama antara PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, dengan Taiheiyo Cement Corporation. Permintaan pasar ekspor Amerika Serikat, melayani kapasitas ekspor hingga 1 juta ton semen per tahun. Peran penting SIG agenda pembangunan Negara, posisi pasar kuat dari ketersediaan fasilitas produksi dan logistik terdiversifikasi dengan baik. Serta profil keuangan konservatif, menopang langkah perusahaan dominasi industri bahan bangunan di Indonesia.[kim.ca]


