Kota Malang, Bhirawa
Stasiun Pengisian Air Minum (SPAM) yang resmi beroperasi perdana di Pasar Klojen. Menariknya, program ini tidak menggunakan dana APBD, melainkan hasil kolaborasi Diskopindag Kota Malang, Perumda Tugu Tirta, dan pihak ketiga. Program inovatif ini, mendapat apresiasi Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Bahkan Peria yang kerap disapa Pak Bois itu meresmikan langsung program tersebut.
Pak Mbois menyatakan, SPAM hadir sebagai solusi penyediaan air minum berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat. “Kerja sama yang baik, tidak memakai APBD sama sekali. Airnya layak minum, diproses melalui filtrasi dan ozonisasi, sehingga aman dikonsumsi masyarakat. Harganya hanya Rp5.000 per galon, jauh lebih murah dibanding harga di swalayan yang mencapai Rp19.000,” jelas Wahyu saat peresmian, Minggu (21/9) kemarin.
Wahyu menambahkan, SPAM dibuka selama 24 jam sehingga masyarakat bisa mengambil air kapan saja. Ia menegaskan, layanan ini akan diperluas ke pasar-pasar lain serta jaringan Koperasi Merah Putih (KMP), bahkan ke sejumlah titik strategis seperti kawasan Kayutangan. Untuk tahap awal, SPAM sudah ada di Pasar Klojen dan akan menyusul di Pasar Oro-Oro Dowo. Program ini pertama kali di Indonesia sekaligus mendukung upaya pemerintah pusat memperluas akses air minum bersih.
Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi menambahkan, SPAM akan dipasang di 26 pasar tradisional serta 57 unit KMP. Dengan sistem digital, masyarakat dapat membayar menggunakan koin atau kartu khusus yang bisa diisi ulang melalui website maupun petugas di lapangan.
Mesin ini mampu melayani hingga 100 galon per hari. Jika dihitung, harga air minum hanya Rp227 per liter. Artinya, masih sangat terjangkau baik untuk rumah tangga maupun pelaku usaha kuliner. Pemkot Malang optimistis program ini akan semakin memudahkan masyarakat mendapatkan akses air minum sehat, murah, dan berkelanjutan.[mut.ca]