31 C
Sidoarjo
Wednesday, March 12, 2025
spot_img

Sosialisasikan Integrasi Deep Learning di Seminar Pendidikan 2025


Smamda Sukses Hadirkan Civitas SMP Swasta – Negeri Se Surabaya
Surabaya, Bhirawa
Memperingati Ulang Tahun Emas, SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya menggelar Seminar Pendidikan dengan tema ‘Integrasi Deep Learning dalam Kurikulum Pendidikan: Peluang dan Tantangan’.

Seminar Pendidikan digelar untuk meningkatkan pemahaman guru tingkat SMP tentang pembelajaran Deep Learning. Seminar ini dihadiri berbagai civitas SMP Negeri dan Swasta yang sudah diundang Smamda, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru BK, dan komite sekolah yang berjumlah 103.

Seminar Pendidikan digelar di Mas Mansyur Hall lantai 6 Smamda Tower, menghadirkan narasumber Guru Besar Universitas Negeri Malang, Prof Dr Waras Kamdi MPd yang juga salah satu tokoh pengembang pembelajaran Deep Learning.

Kepala Smamda Surabaya, Ustadz Astajab SPd MM menjelaskan, seminar ini digelar untuk merespon kebijakan Menteri Pendidikan terkait sosialisasi kurikulum akan diterapkan di sekolah, terutama terkait Integrasi Deep Learning dalam kurikulum Pendidikan. Diharapkan semua sekolah, semua kepala sekolah bisa menjalankan kurikulum ini sebaik mungkin dalam rangka mewujudkan generasi emas ke depan.

“Kepala sekolah dan para pendidik harus banyak melakukan inovasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi yang akan membantu proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran semakin mudah dan sukses, sesuai harapan semua pihak,” kata Ustadz Astajab.

Ketika ditanyakan, apakah Integrasi Deep Learning sudah diterapkan di Smamda Surabaya? Ustadz Astajab menjawab, Smamda Surabaya telah menerapkan Deep Learning, sambil berjalan akan terus menyempurnakan kurikulum yang didesain di Smamda. Dan harus memanfaatkan perkembangan teknologi ini, terutama kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) yang betul – betul dimanfaatkan untuk percepatan pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi untuk siswa.

Berita Terkait :  Peringatan HDI, Wujud Kepedulian Terhadap Penyandang Disabilitas

Terkait pembelajaran dengan AI, Ustadz Astajab menegaskan, pembelajaran dengan AI sudah disiapkan dan sudah berjalan, tahun depan akan terus disempurnakan lagi agar pembelajaran berbasis AI bisa berjalan maksimal.

“Saya yakin dengan teknologi berbasis AI bisa mempercepat pembelajaran dan lebih efektif, serta banyak hal bisa didapatkan siswa, dan mempermudah guru dalam proses pembelajaran. Dalam waktu dekat akan disiapkan seluruh guru untuk menambah kompetensi, agar bisa mengaplikasikan pembelajaran berbasis AI, sehingga lebih efektif dan hasilnya bisa lebih baik lagi,” paparnya.

Prof Dr Waras Kamdi MPd disela – sela seminar mengatakan, hasil pembelajaran saat ini bisa dilihat di berbagai media sosial, banyak anak – anak dalam hal – hal kecil namun tidak bisa. Contohnya, berhitung sederhana tidak bisa, diminta menyebut beberapa nama ibukota tidak tahu. Sehingga banyak orang menengarai pembelajaran di Indonesia hanya di permukaannya saja. Itulah betapa pentingnya meningkatkan mutu pendidikan pembelajaran di kelas.

“Intinya kita mendorong peningkatan kualitas belajar dan mengajar di kelas, sehingga anak – anak datang di sekolah itu benar – benar belajar. Sebagaian besar waktunya itu memang untuk belajar. Pendidikan itu kan tugasnya menjamin agar anak – anak itu bisa hidup layak dan lebih baik saat memasuki dunia secara riil. Artinya, kebisaan apa yang harus dikuatkan dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga tidak sekedar tahu,” jelas Prof Waras Kamdi.

Berita Terkait :  Dekanat FISIP Unair Cabut Pembekuan BEM, Tekankan Pentingnya Marwah Akademik

Sebab, menurutnya, orang tahu banyak itu belum tentu bisa berbuat banyak, tapi bagaimana pembelajaran bisa memberikan jaminan bahwa anak – anak setelah belajar melakukan sesuatu yang lebih itu. Bisa terjamin mereka bisa hidup lebih baik. Maka gagasan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas menjadi prioritas. ”Disitulah inti kelemahan pendidikan kita, namun ini tidak pada semua sekolah. Sebab masih banyak sekolah yang mutu pembelajarannya baik, memang tidak bisa menilai kasus per kasus tetapi secara umum tanda – tanda itu sudah ada,” tandasnya.

Maka para pendidik harus bisa menggenjot mutu pendidikan jadi lebih baik. Apalagi saat ini didesak dalam 20 tahun mendatang Indonesia harus menjadi negara besar namun waktunya sangat pendek. Maka pendidik harus menggenjot percepatan mutu dengan segala cara, sehingga pembelajaran mendalam atau Deep Learning harus diperhatikan, agar pembelajaran di kelas menjadi lebih baik.

“Intinya, membawa anak ke dunia riil, jadi mendekatkan yang dipelajari di sekolah dengan kehidupan nyata dan dengan realitas kehidupan, sehingga belajar menjadi bermakna, proses – proses yang didalami melalui kaitan pembelajaran di sekolah dengan kehidupan nyata ini membuat anak berfikir jauh, dari sekedar tahu tentang sesuatu. Proses – proses ini lah yang akan dikembangkan dalam meningkatkan kualitas belajar. Dan tantangannya para guru yang harus lebih banyak memperhatikan anak, lebih banyak ngemong, mengembangkan potensi individualnya. Bagaimana guru bisa mengantarkan anak – anak bisa tumbuh optimal,” papar Prof Waras Kamdi.

Berita Terkait :  141 Busana Siswa SMKN 1 Buduran di Pamerkan di SFW Fashion Gala 2025

Salah satu peserta seminar, Kepala Sekolah SMPN 6 Surabaya, Drs Atim Surahman MPd, mengungkapkan kegembiraanya bisa mengikuti event tahunan Smamda yang bertajuk Seminar Pendidikan 2025. ”Saya sangat senang dengan acara ini. Seminar Pendidikan 2025 yang digelar Smamda dapat memberikan wawasan bagi kami sebagai pendidik, untuk mengetahui lebih mendalam mengenai Deep Learning sehingga dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran kepada siswa kami,” ujarnya. [fen.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru