26 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

SMP PGRI 1 Buduran Peringati Hapsak, Agar Sejarah Hitam G30S PKI Tak Terulang Kembali


Sidoarjo, Bhirawa
Para siswa dan para guru di SMP PGRI 1 Buduran, Selasa (1/10) kemarin, memperingati Hapsak atau Hari Kesaktian Pancasila dengan khidmat. Harapannya, sejarah kelam terjadinya sejumlah peristiwa tragis di bangsa Indonesia, seperti peristiwa pemberontakan PKI Madiun tahun 1948, peristiwa Gerakan 30 September 1965, dan penumpasan pengurus, anggota, dan kader PKI (Partai Komunis Indonesia), tidak terulang lagi di bumi Indonesia.

Amanat upacara disampaikan pembina upacara, Maria Ulfah, SE MM, yang kesehariannya sebagai guru IPS di SMP PGRI 1 Buduran. Upacara peringatan Hapsak itu, juga diikuti Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih SSi MPd, Wakil Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Dra Hj Eva Wahyuda MPd dan para guru dan tenaga kependidikan di SMP PGRI 1 Buduran.

Dalam pesan upacara, dikatakan sejarah masa lalu bangsa Indonesia seyogianya dipelajari dan dipahami oleh para generasi muda, khususnya para pelajar. Sebagai bahan perenungan dan pelajaran, untuk diambil hikmahnya bagi setiap anak bangsa.

“Betapa sulitnya keadaan pasca Proklamasi kemerdekaan di negara ini. Itu dibuktikan dengan masih terjadi banyak pergolakan, bahkan pemberontakan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Maria, saat membacakan amanat upacara.

Betapa tragis dan memilukan dalam peristiwa G30S/PKI tahun 1965 lalu, karena terdapat 6 orang jenderal dan 1 orang perwira muda TNI AD yang menjadi korban kebiadaban PKI. Mereka disiksa dan dibunuh secara keji, tanpa perikemanusiaan. Jasad mereka dimasukkan ke dalam sebuah sumur tua di Lubang Buaya, yang sekarang menjadi tempat Monumen Pancasila Sakti.

Berita Terkait :  Dekranasda Kab Madiun dan ISI Yogyakarta Jalin Kolaborasi Strategis

Para korban adalah Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani, Letjen TNI (Anumerta) Siwondo Parman, Mayjen TNI (Anumerta) Donald Isaac Pandjaitan, Letjen TNI (Anumerta) MT Haryono, Letjen (Anumerta) Suprapto, Mayjen TNI (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo dan Kapten (Anumerta) Pierre Tendean.

Pada masa sekarang ini, generasi penerus bangsa harus mengucapkan dan meningkatkan rasa syukur yang mendalam, sebab keadaan warga negara sekarang sudah aman, nyaman, tenteram, bahkan makmur dan sejahtera.

“Karena itu, wujudkan rasa syukur tersebut dengan memberikan kontribusi (sumbangsih) kepada bangsa dan negara,” kata Maria, dalam amanat upacara.

Setelah upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, pihak SMP PGRI 1 Buduran, juga melakukan penyerahan bantuan sembako, yang diwakili oleh Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih kepada para peserta didik yang tidak mampu. Sebelumnya, SMP PGRI 1 Buduran juga telah memberikan donasi kepada anak yatim yang ada di panti asuhan sekitar sekolah. [kus.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img