Pasuruan, Bhirawa
SMP Negeri 8 Kota Pasuruan memperingati Hari Pahlawan dengan melaksanakan drama teatrikal detik-detik perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato, Senin (10/11). Peringatan Hari Pahlawan yang digelar di halaman upacara sekolah diawali dengan kegiatan upacara bendera.
Menariknya, dalam upacara yang diikuti seluruh siswa dan guru mengenakan kostum busana tradisional nusantara. Ada juga yang mengenakan kostum perjuangan jaman perang kemerdekaan.
Usai upacara bendera, kemudian digelar teatrikal detik-detik peristiwa perobekan bendera Belanda di atap Hotel Yamato. Drama teatrikal detik-detik perobekan bendera Belanda diikuti sekitar belasan siswa.
Peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato yang saat ini bernama Hotel Majapahit, terjadi pada 19 September 1945 silam. Saat itu di bulan September 1945 ada seruan dari Presiden Soekarno untuk mengibarkan bendera merah putih.
Pada saat itu warga marah karena melihat ada bendera Belanda dikibarkan di atap Hotel Yamato. Kemudian, warga kemudian beramai-ramai menurunkan Bendera Belanda. Selanjutnya bendera yang tinggal warna merah dan putih dikibarkan kembali.
Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Kota Pasuruan, Arif Syaifurrohman menyampaikan aksi drama teatrikal detik-detik perobekan bendera Belanda tidak sekadar memperingati Hari Pahlawan, namun juga untuk meneladani sosok pahlawan.
“Digelarnya teatrikal ini agar para pelajar selalu ingat dan menghormati jasa pahlawan bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI,” tandas Arif Syaifurrohman.
Selain itu, teatrikal juga untuk membangun rasa nasionalisme, menanamkan rasa cinta tanah air dan semangat nasionalisme sejak dini agar siswa lebih menghargai sejarah bangsa. “Ini sekaligus meningkatkan kreativitas dan kerja sama, melalui kegiatan teatrikal. Siswa dapat mengekspresikan kreativitas dan bekerja sama dalam tim, yang penting dalam pembentukan karakter,” papar Arif Syaifurrohman.
Waka Kesiswaan SMP Negeri 8 Kota Pasuruan, Puji Utami menambahkan bahwa aksi teatrikal perobekan bendera Belanda menjadi bendera merah putih pertama kali di gelar dan para pelajar sangat antusias dalam memperagakan aksinya. “Pemeran teatrikal sudah memahami tugasnya. Sehingga, mereka sangat antusias dalam memperagakan aksinya,” kata Puji Utami.
Sementara itu, salah satu pelajar yang berperan sebagai komandan Kompeni Belanda, Faffael Mahezza Dirga mengaku bangga dapat berpartisipasi dalam aksi teatrikal. “Menjadi peran ini, saya merasakan emosi tersendiri bagaimana saat pejuang berjuang melawan penjajah,” jelas Faffael Mahezza Dirga. [hil.wwn]


