Situbondo, Bhirawa
SMKN 1 Kendit, Kabupaten Situbondo, menyambut tahun 2025 dengan penuh optimis. Salah satunya meluncurkan program Hallo BK. Ini merupakan bentuk terobosan pelayanan konseling siswa dan orang tua yang terkadang menjadi suatu momok menakutkan di setiap sekolah.
Bahkan banyak stigma negatif yang juga melekat pada layanan konseling sekolah (BK) karena dikonotasikan sebagai panggilan untuk siswa- siswa bermasalah saja dan banyak siswa lebih memilih untuk tidak mau berhubungan dengan petugas layanan konseling.
Namun stigma negatif itu akan dikikis oleh inovasi SMKN 1 Kendit dengan meluncurkan Program “HALLO BK” yang diinisiasi oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Kendit, Susiana, SP. Program ini diresmikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Bondowoso, Drs. Slamet Riyadi , M.Pd. pada 6 januari 2025. Dalam kesempatan tersebut, Drs. Slamet Riyadi, M.Pd. sangat mengapresiasi dengan diluncurkan program Hallo BK.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Wilayah Bondowoso-Situbondo, Slamet Riyadi, menyampaikan pada tahun 2025 SMKN 1 Kendit harus siap mengawal dengan inovasi baru yang akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. “Program ini adalah salah satu inovasi yang sangat membantu khususnya bagi siswa atau orang tua yang akan berkonsultasi dengan nyaman, mudah , dan aman,” urai Slamet Riyadi.
Masih kata Slamet, program Hallo BK adalah sangat bagus karena didalamnya terdapat kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling berbasis online atau daring (dalam jaringan) yang dikemas dalam teknik diskusi VOS Podcast dengan memanfaatkan Handphone atau HP.
“Program Halo BK memberikan berbagai informasi dan pendampingan pada aspek pribadi, sosial, belajar dan karier serta membantu peserta didik mengenali dirinya (konsep diri). Selain itu, ini juga bisa mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan dengan cara sangat menyenangkan dan privasi,” ungkap Slamet Riyadi.
Sementara itu Susiana SP, Kepala SMKN 1 Kendit menjelaskan, tujuan program Halo BK untuk membantu peserta didik mendapatkan pemahaman terhadap informasi yang diberikan dan untuk membantu peserta didik memanfaatkan informasi dalam membantu penyelesaian masalah.
“Selain itu untuk membantu peserta didik menjadi lebih mandiri dan untuk membantu peserta didik mampu berpikir positif dan objektif dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya. Lalu, untuk membantu peserta didik mampu mengambil keputusan dan untuk membantu peserta didik mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya. Terakhir, untuk membantu peserta didik mampu mengaktualisasikan diri,” beber mantan Kepala SMKN 1 Sempol, Kabupaten Bondowoso.
Kedepan, Susiana berkomitmen akan terus mengawal inovasi tersebut dan berharap bahwa program tersebut dapat menjadi awal perubahan yang positif. Susiana mengaku program tersebut patut dibanggakan karena dapat meningkatan pelayanan sekolah dan diyakini bisa menambah kepercayaan masyarakat. “Kami berkomitmen untuk terus mengawal program ini dengan melakukan evaluasi dan meningkatkan pelayanan program tersebut,” papar Susiana.
Mantan Wakasek SMKN 2 Situbondo itu melanjutkan, dengan adanya Bimbingan Karier dan konseling itu diharapkan sesuai dengan keinginan siswa dimana sebagian besar lulusan SMKN 1 Kendit ingin bekerja sehingga butuh bimbingan, motivasi, dan strategi untuk mencapai keinginan tersebut dari layanan BK.
“Alhamdulillah program ini mendapat dukungan penuh dari semua guru dan karyawan SMKN 1 Kendit. Untuk itu kami yakin dapat membuat dan mengembangkan inovasi-inovasi baru yang akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada SMKN 1 Kendit. Itu diyakini dapat membawa perubahan perubahan positif kearah yang lebih baik lagi,” pungkas Susiana. [awi.wwn]
