25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Simposium ACLA dan AAC Kota Batu Dorong Pertanian Kreatif Kolaborasi Global

Kota Batu,Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu berkomitmen untuk aktif membentuk pertanian kreatif yang tetap mempertahankan kearifan lokal, namun memiliki kolaborasi global. Karena itu Kota Batu kini menjadi tuan rumah Simposium Internasional ACLA ke-17 dan AAC ke-3 yang pembukaannya dilaksanakan di Graha Pancasila, Balai Among Tani, Kota Batu, Kamis (28/8).

Diketahui, Asian Conference of Landscape Architecture (ACLA) dan Asian Academy Culture (AAC) merupakan simposium international yang digelar di Kpta Batu pada 28 hingga 29 Agustus. Kedua forum ini merupakan pertemuan akademik internasional yang diikuti para pakar, akademisi, peneliti, dan praktisi di bidang arsitektur lanskap, perencanaan perkotaan, pertanian berkelanjutan, serta pengembangan kota kreatif.

”Tujuan dari penyelenggaraan simposium internasional ini untuk berbagi pengetahuan, memperkuat kolaborasi lintas negara, serta merumuskan strategi bersama dalam menjawab tantangan pembangunan global,” ujar Nurochman, Wali Kota Batu usai mengikuti pembukaan ACLA dan AAC, Kamis (28/8).

Dan simposium diikuti lebih dari 100 peserta dari lebih dari 10 negara Asia. Selain diikuti akademisi dan peneliti, simposium ini juga diikuti seniman, pelajar, pembuat kebijakan, dan tokoh budaya.

Nurochman menekankan pentingnya menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk bersama-sama membentuk masa depan. Adapun kehadiran dan partisipasi setiap pihak di forum ini sangat dibutuhkan dalam komunitas global yang terus berkembang.

Kepada para peserta, Nurochman memaparkan, Kota Batu memiliki potensi pertanian luar biasa. Karena pertanian di kota ini tidak hanya berfungsi sebagai sektor produksi, tapi juga menjadi ruang inovasi, agrowisata, kuliner, teknologi pertanian, dan sektor kreatif. Hal ini menjadikan Kota Batu sebagai creative city yang berbasis pertanian, budaya, dan ekologi.

Berita Terkait :  7.843 Pegawai Non ASN Tak Masuk Database BKN

”Keberhasilan Kota Batu juga tak lepas dari harmonisasi masyarakat, perpaduan budaya, dan keunggulan agrowisata yang telah dikenal hingga dunia internasional,” jelas Cak Nur, panggilan akrab Nurochman.

Pemaparan tentang Kota Batu inipun mendapatkan apresiasi dari President ACLA, Prof Chun Hyun Jin. Ia menyatakan bahwa Kota Batu sebagai contoh nyata bagaimana kearifan lokal dapat menjadi dasar untuk membangun kota yang kreatif dan berkelanjutan. Hal ini akan menjadikan Kota Batu sebagai inspirasi bagi kota-kota lain di negara- negara Asia lainnya.

Adapun pertemuan seperti ini akan menjadi momen penting untuk memperkuat jejaring lintas negara. Kota Batu yang memiliki reputasi global di bidang agrowisata akan membuat kolaborasi ini sebagai pembuka peluang baru bagi penelitian, inovasi, serta pertukaran pengetahuan bagi para peserta.

Melalui simposium ini, Pemerintah Kota Batu berharap lahir gagasan-gagasan inovatif sekaligus memperluas jaringan kerjasama. Dan yang tak kalah penting kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan di tataran lokal, nasional, maupun internasional.

Diketahui, simposium internasional ini dihadiri banyak tokoh dunia dari Asia. Di antaranya, Chairman ICF Mr Chun Hong Duck, Anggota DPR Korea Jung Eun Hye, President ACLA Prof Chun Hyun Jin.

Adapun dari praktisi akademisi hadir Prof Nappy L Navarra dari University of The Philippines, Dr Siti Nurisjah dari IPB Bogor, Dr Ngo Viet Nam Son dari Van Lang University Vietnam, dan pimpinan Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang bersama jajaran pejabat Pemerintah Kota Batu sebagai tuan rumah. [nas.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru