Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 1.000 orang mengikuti ‘SIER Industrial Run 2024’. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari mitra bisnis, karyawan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) hingga masyarakat umum.
Khusus untuk masyarakat umum, ternyata banyak pula yang memiliki latar belakang atlet lari. Diantaranya adalah Eva Yunita yang berasal dari Gucialit, Kabupaten Lumajang, yang ikut kategori 10K.
Sebagai atlet, Eva tentu sudah kenyang pengalaman mengikuti event lari. Namun mengikuti event ‘SIER Industrial Run 2024’ yang pertama kali digelar ini menjadi pengalaman baru baginya. Sebab berlari melintasi kawasan industri yang rindang, hijau dan asri.
“Alhamdulillah saya sering mengikuti lomba lari. Tapi mengikuti ‘SIER Industrial Run 2024’ sangat seru. Karena baru pertama kali ini lari sambil menikmati sekitar kawasan industri,” ujar Eva, saat dikonfirmasi, Selasa (6/8/2024).
Menurut dia, event lari yang selama ini diikutinya lebih sering rute larinya di jalan raya. Namun kali ini, ‘SIER Industrial Run 2024’ yang digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia, dan merayakan HUT Ke-50 PT SIER sangat berbeda jauh, yakni di dalam kawasan industri.
“Alhamdulillah saya dapat nomor satu dengan catatan waktu 40,15 menit. Saya berharap event lari ini diadakan lagi tahun depan. Saya memberikan apresiasi kepada PT SIER, semoga lebih berkembang ke depannya,” ujar perempuan kelahiran Lumajang, 16 Maret 2004 ini.
Agar even ini lebih sukses ke depannya, Eva memberikan saran agar water station bagi atlit harus ada disetiap 2,5 kilometer. “Harapan saya semoga lebih banyak peserta yang ikut, dan semoga lebih meriah lagi tahun depan,” ungkapnya.
Pujian yang sama juga disampaikan Ihwan Mulyono, yang menyebut ‘SIER Industrial Run 2024’ adalah event lari yang unik, karena pelari disuguhkan pemandangan asri di pusat industri.
“Secara keseluruhan hampir sama dengan event lari pada umumnya. Namun yang membedakan adalah pemandangan dan suasana yang asri. Ini jadi pengalaman baru untuk berlari di kawasan industri,” ungkapnya.
Pelari yang tinggal di Asrama Batalyon Arhanud 8 Sidoarjo ini memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT SIER, karena telah mendukung dan meningkatkan gaya hidup sehat melalui event ‘SIER Industrial Run 2024’.
“Saya berharap ke depan jika event ini diadakan lagi lebih diperhatikan secara keseluruhan, mulai dari fasilitas untuk pelari dan reward yang diberikan. Karena bagi atlet, suatu kebanggaan mendapat reward terbaik dari suatu event. Kebetulan saya juara 1 dari kategori 10K umum pria,” tandasnya.
Pernyataan yang tidak jauh berbeda juga disampaikan Amel yang meraih juara 1 kategori 5K dengan waktu 24 menit. Baginya event lomba kali ini cukup menegangkan. Meski begitu, ia sangat antusias mengikutinya.
“Penyelenggaraan event ‘SIER Industrial Run 2024’ ini sangat baik. Saya berharap penyelenggaraan tahun depan lebih baik lagi, lebih maju lagi dan lebih sukses,” tandasnya.
Sementara itu, dr Venda Ratih, Kepala Klinik SIER, juga turut berbagi tips berlari yang aman dan nyaman, terutama dengan memperhatikan kesehatan jantung dan lutut persendian. Ia menekankan pentingnya persiapan yang matang sebelum mengikuti acara lari seperti ini.
“Sebelum berlari, penting bagi setiap peserta untuk melakukan pemanasan yang cukup, sekitar 10 hingga 15 menit, guna mengurangi risiko cedera otot dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh,” jelas dr Venda. Ia menambahkan bahwa memilih sepatu lari yang tepat dan sesuai dengan bentuk kaki juga sangat penting untuk mengurangi beban pada lutut dan persendian.
Selain itu, dr Venda mengingatkan agar para pelari memperhatikan detak jantung mereka selama berlari. “Menggunakan alat pengukur detak jantung bisa membantu pelari untuk tetap berada di zona yang aman. Hindari memaksakan diri jika merasa detak jantung terlalu cepat atau mengalami sesak napas,” ujarnya.
Ia juga menyarankan agar pelari menjaga hidrasi dengan baik sebelum, selama, dan setelah berlari untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. “Minum air dalam jumlah yang cukup dapat membantu menjaga fungsi jantung dan mengurangi risiko kram otot,” tambah dr Venda.
Tak kalah penting, dr Venda menekankan pentingnya pendinginan setelah berlari untuk membantu tubuh kembali ke kondisi normal. “Lakukan pendinginan secara perlahan dengan berjalan kaki selama 5 hingga 10 menit, diikuti dengan peregangan ringan untuk membantu melepaskan ketegangan otot dan menjaga fleksibilitas persendian,” tutupnya. [iib]