TPID Kota Batu saat melakukan Sidak Bahan Pangan di Pasar Induk dan Gudang Pangan, Jumat (28/2).
Kota Batu,Bhirawa.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batu menunjukkan komitmennya untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan terutama menjelang Bulan Puasa Ramadan 1446 Hijriyah. Untuk itu mereka melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa titik krusial di Kota Batu, Jumat (28/1).
Di antara titik yang didatangi TPID yaitu, Pasar Induk Among Tani, dan dua Gudang Pangan Chandra yang masing- masing berlokasi di Jl Darsono dan Jl Abdul Gani, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu. Adapun sidak ini dilakukan sebagai upaya menindaklanjuti rapat koordinasi pengendalian inflasi dengan pihak-pihak terkait, baik dari Pemerintah Kota Batu maupun Polres Batu.
“Kami ingin melakukan pemantauan langsung apakah persediaan pangan aman atau tidak dan apakah harganya masih stabil,” AKBP Andi Yudha Pranata, Ketua TPID Kota Batu, Jumat (28/2).
Dalam sidak, titik yang pertama didatangi TPID adalah Pasar Induk Among Tani. Di pasar ini, petugas memantau harga berbagai jenis komoditas pangan seperti, beras, sayuran, dan daging masih stabil. Kemudian mereka melanjutkan pantauannya dengan mendatangi Gudang Pangan Chandra. Gudang ini menjadi sasaran karena memiliki kapasitas sangat besar dalam penyimpanan bahan makanan.
Pria yang juga menjabat sebagai Kapolres Kota Batu menyatakan bahwa dari hasil sidak secara umum menunjukkan bahwa harga pangan di Pasar Induk Among Tani terpantau relatif stabil. Ia juga menjelaskan ada beberapa komoditas bahan pangan mengalami sedikit kenaikan harga. Namun demikian kenaikan tersebut masih terpantau wajar.
Ke depan, lanjut Andi, TPID Kota Batu akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi secara rutin demi kesejahteraan masyarakat. Hal ini sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi dan sekaligus menjamin agar kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi dengan baik.
TPID Kota Batu juga memberikan arahan kepada para pedagang Pasar Induk untuk tetap menjaga kestabilan harga. Pedagang juga diajak untuk memastikan ketersediaan stok untuk mengantisipasi adanya lonjakan permintaan selama Ramadan.
Andi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas harga pangan. Untuk itu para pihak ini harus bersinergi agar tidak ada kelangkaan pangan di pasar. Dan aksi sidak juga akan terus dilakukan secara berkelanjutan agar adanya kenaikan harga bisa terpantau lebih cepat dan potensi adanya inflasi bisa segera ditangani.

Andi juga memastikan bahwa selama Bukan Ramadan ini kondisi pasokan bahan pokok di Kota Batu masih aman dan mencukupi. Kebutuhan tersebut meliputi, gula, bawang merah, bawang putih, dan cabai. Pada awal Maret akan ada penambahan stok bawang impor dari Cina yang diharapkan dapat mengatasi masalah pasokan.
Untuk stok komoditas bawang merah masih mencukupi, yakni sekitar 300 ton. Dan dipastikan jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan pangan warga Kota Batu selama tiga pekan ke depan. Secara umum harga eceran bawang putih berada di kisaran Rp35 ribu – Rp36 ribu per kilo.
Ditambahkan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Diskumperindag) Kota Batu, Aries Setiawan bahwa pasokan kebutuhan pokok aman dan harga secara umum stabil.Saat ini yang terpantau hanya harga cabai yang mengalami fluktuasi. “Dan seandainya terjadi lonjakan harga, kita akan melakukan langkah dan upaya untuk menstabilkannya.,” ujar Aries Setiawan.(nas.hel)