25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Siapkan Menu MBG 3.415 Siswa, Sayur dan Daging Kerjasama dengan Bumdes dan KDMP Situbondo

Hadi Prianto, pengelola Dapur Tahfidzul Qur’an Nurul Hikam, Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan, Situbondo, saat memantau pengemasan menu MBG, Senin (15/9). sawawi/bhirawa

Melihat Aktivitas Dapur Mitra SPPG, Tahfidzul Qur’an Nurul Hikam Situbondo

Situbondo, Bhirawa.
Satu lagi dapur mitra Badan Gizi Nasional (BGN) mulai dilaunching, Senin pagi (15/9). Dapur milik yayasan Tahfidzul Qur’an Nurul Hikam Situbondo ini terletak di Desa Sletreng, Kecamatan Kapongan, siap mensuplai menu MBG sebanyak 3.415 siswa.

Menurut Hadi Prianto, dirinya berterimakasih kepada BGN telah dipercaya untuk mengelola MBG di Kabupaten Situbondo. Dapur ini, aku Hadi, siap mensuplai kebutuhan MBG (Makan Bergizi Gratis) siswa dan santri yang ada di Desa Sletreng, Wonokoyo, Kandangan dan Kapongan.

“Kami siap sebagian mengcover program MBG. Jumlahnya ada 33 lembaga dari 3.415 penerima manfaat,’ ungkap mantan anggota DPRD Situbondo dari Partai Demokrat itu.

Masih kata Hadi, untuk kebutuhan sayuran dan daging dapur Tahfidzul Qur’an Nurul Hikam Sletreng disuplai oleh Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ini dilakukan, kata Hadi, untuk memberdayakan masyarakat yang ada di Desa Sletreng dan Kecamatan Kapongan khususnya sehingga bisa bekerjasama dengan baik.

“Ada beberapa produk lokal berupa sayur mayur, wortel, buncis dan buah kol masih di suplai dari daerah lain.Tetapi Koperasi Desa Merah Putih sudah membangun jaringan dengan daerah atau kabupaten penghasil sayuran,” aku Hadi.

Berita Terkait :  Ratusan Warga Tempuran Kabupaten Pasuruan Demo Tuntut Kades Mundur dari Jabatan

Hadi kembali melanjutkan, ini bagus di lakukan Koperasi Desa Merah Putih, agar tercipta kerjasama dan dukungan yang baik. Misalnya, Situbondo yang dikenal sebagai penghasil ikan mensuplai ke daerah yang membutuhkan. Dan sebaliknya, imbuh Hadi, penghasil telur dan sayur mayur bisa memasok komoditasnya ke Kabupaten Situbondo.

“Ya khusus beras, kalau kami selalu memakai produk lokal. Sedangkan untuk menghindari makanan bau atau basi, kami harus menjaga intensitas produksi. Ini kami memulai masak jam 02.00 dinihari, dan dilanjutkan memasak kembali pada pukul 03.00 untuk kebutuhan tahap kedua,” terang Hadi.

Dengan demikian, sambung Hadi, untuk porsi kecil kalangan siswa TK/PAUD dan SD, hingga saat ini bisa berjalan dengan lancar. “Yang pasti keberadaan ahli gizi, itu dipersiapkan untuk persiapan memilih bahan, sampai pengolahan menu masakan serta distribusi dan kebutuhan terhadap alergi makanan selalu siap siaga,” ujar Hadi.

Terakhir, Hadi memastikan bahwa pihaknya selalu intens berkonsultasi dengan ahli gizi, agar menu MBG yang disajikan setiap hari selalu sehat, higienis, serta memenuhi standar yang sudah ditentukan. “Di dapur sini kami dibantu oleh 47 relawan, kepala dapur, akuntan serta ahli gizi,” pungkas Hadi. (awi.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru