26 C
Sidoarjo
Monday, December 15, 2025
spot_img

Siap Kerja Ekstra, Hadapi Serbuan Wisatawan Naikkan Sampah Kota Batu 140 Ton

Kota Batu, Bhirawa
Masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tak hanya menjadi tantangan bagi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu bersama Kepolisian dalam pengaturan lalu- lintas agar tak berujung dengan kemacetan. Namun rutinitas tahunan ini juga menjadi tantangan bagi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu dalam menangani urusan kebersihan. Karena diproyeksikan volume sampah harian di masa liburan ini bakal menembus 140 ton per hari.

Diketahui, produksi sampah di Kota Wisata pada hari normal berkisar di angka 120 ton per hari. DikatakanKepala DLH Kota Batu, Dian Fachroni dalam hari-hari normal, total sampah yang dihasilkan dari 21 ruas protokol saja mencapai 30 ton per hari. Namun, memasuki masa libur panjang, angka itu bisa membengkak menjadi 50 ton per hari.

”Hal ini terutama terjadi di titik-titik padat wisata seperti Alun-alun Kota Batu dan sekitarnya,” ujarnya, Senin (15/12).

Dan prediksi kenaikan sampah menjadi 140 ton sehari ini didasarkan pada pola kenaikan volume sampah pada akhir pekan yang biasanya melejit 50% hingga 70%. Dan kenaikan tertinggi berasal dari 21 ruas jalan protokol yang setiap hari disisir petugas kebersihan.

Kenaikan sampah di jalur protokol, kenaikan volume sampah juga disumbang oleh desa dan kelurahan. Karena itu dalam menghadapi serbuan wisatawan di masa libur Nataru ini, DLH menyusun strategi berlapis. Salah satunya memastikan seluruh unit incinerator atau mesin penghancur sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung dalam kondisi siap kerja.

Berita Terkait :  Gubernur Perintahkan Maksimalkan Evakuasi Korban Ambruknya Musholla Ponpes Al-Khoziny

Diketahui, di TPA Tlekung saat ini mengoperasikan tiga unit mesin incinerator. Adapun masing- masing unit memiliki lkapasitas total 23 ton per hari. Kapasitas itu bakal ditambah dengan optimalisasi incinerator milik TPS3R Dadaprejo dan TPS3R Sisir yang dapat mengolah hingga 15 ton per hari. Dengan langkah ini diharapkan bisa menahan laju penumpukan sampah yang diperkirakan meningkat tajam saat libur Nataru.

Selain itu, DLH juga menyiapkan jalur tambahan untuk mengolah sampah organik. Big composter yang selama ini beroperasi memiliki kapasitas 5 ton per hari. Padahal kebutuhan pengolahan kompos di Kota Batu mencapai 15 ton. Untuk itu DLH melakukan finalisasi pembangunan big composter tahap dua dalam upaya menutup kekurangan kapasitas itu.

Diperkirakan komposisi sampah Nataru tetap sama di tahun ini Yaitu, sekitar 60% sampah organik dan 40% anorganik serta residu. Dan keberadaan big composter tambahan ini diharapkan mampu mengurangi beban mesin incinerator dan mempercepat pengolahan sampah menjadi kompos.

Sebagai garda terdepan, DLH memperkuat penanganan sampah berbasis desa dan kelurahan. Sebanyak 16 rumah kompos ditargetkan tuntas pembangunannya bulan ini. Fasilitas ini nantinya menjadi sentra pengolahan sampah organik dari sumbernya sehingga tak semua harus dikirim ke TPA Tlekung.

Namun demikian yang menjadi ujung tombak dalam pengelolaan sampah tetap berada di tangan pasukan kuning atau petugas kebersihan. Karenanya, para petugas kebersihan saat ini tengah mendapat pelatihan pengoperasian incinerator dan big composter. Tujuannya, agar sampah yang masuk bisa langsung diproses pada hari itu juga.

Berita Terkait :  18 SMA, SMK dan SLB di Jawa Timur Jalankan Program MBG

Dengan kombinasi kesiapan sarana, prasarana, serta petugas di lapangan, Dian optimistis pengelolaan sampah Kota Batu selama Nataru bisa berada dalam kendali. Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa lonjakan wisatawan selalu menghadirkan tantangan tersendiri.

Libur Nataru selalu membawa riuh kedatangan wisatawan. Mesin dan petugas kebersihan Kota Batu dituntut bekerja ekstra untuk bisa menjaga wajah kota tetap bersih di tengah derasnya serbuan wisatawan. [nas.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru