Perserta aksi simpatik memberikan bunga dan leaflet pada pengendara kendaraan di Bundaran TT Kota Tulungagung, Senin (1/12).
Tulungagung, Bhirawa.
Kasus penyakit HIV/AIDS di Tulungagung dalam setahun terakhir masih cenderung tinggi. Sampai bulan September ini ditahun 2025 jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 359 orang dan di akhir tahun diprediksi sampai 395 orang atau sekitar 400 orang.
“Prediksinya sampai akhir tahun 2025 sama seperti tahun lalu. Jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2024 sebanyak 395 orang,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, di sela aksi simpatik peringatan Hari AIDS Sedunia di Bundaran Tulungagung Theatre (TT) Kota Tulungagung, Senin (1/12).
Menurut dia, saat ini Dinkes Tulungagung dan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Tulungagung terus berupaya menemukan kasus baru sebanyak mungkin menuju eliminasi penyakit HIV/AIDS pada tahun 2030 mendatang, meski saat ini stagnan di angka sekitar 400 orang. “Ini kan fenomena gunung es, artinya degan segala upaya menemukan kasus sebanyak mungkin dengan harapan kasus ditemukan segera diobati dan menghentikan rantai penularannya,” tuturnya.
Desi Lusiana selanjutnya membeberkan jumlah temuan kasus HIV/AIDS di Tulungagung secara kumulatif mulai tahun 2006 sampai September 2025 sebanyak 4.350 orang. Masuk 12 besar di Jawa Timur.
“Kalau secara insiden atau kasus baru per tahun, Tulungagung itu masuk 10 besar,” ucapnya.
Sebelumnya, Sekretaris 1 KPAD Tulungagung, Ifada Nur Rohmania, mengatakan dalam memperingati Hari AIDS Sedunia KPAD Tulungagung setiap tahun konsisten memperingatkan masyarakat tentang penyakit HIV/AIDS. Tidak hanya seremonial belaka.
“Memperingati Hari AIDS Sedunia bukan seremonial hura -hura. Justru kami memperingatkan untuk proses kesadaran bagaimana yang berisiko itu segera untuk tes HIV dan juga yang sudah terinfeksi kita terus melakukan proses edukasi dalam afirmasi postif Tulungagung tanpa stigma, bersama berbagai khalayak dan partisipan masyarakat secara umum,” paparnya.
Sementara itu, dalam aksi simpatik yang berlangsung di Bundaran TT, ia menyebut diikuti berbagai elemen. Termasuk dari mahasiswa STIKES, akademisi, Dinkes Kabupaten Tulungagung, Puskesmas dan proram layanan HIV. Mereka memberikan leaflet dan bunga selain edukasu pada pengedara kendaraan yang melintas di Bundaran TT. (wed.hel)


