Bahtiar Santoso, SSos, MM
Ada yang menarik dari pernyataan Kepala UPT BLK (Unit Pelaksana Tehnis Balai Latihan Kerja) Situbondo, Bahtiar Santoso saat peresmian mini job fair kemarin lusa. Dihadapan bupati Mas Rio, mantan PLT Kepala UPT BLK Jember itu merasa berdiri bulu kuduknya, saat mengurus secara serius pelatihan kerja pemuda pemudi Situbondo.
Kata Bahtiar Santoso, saat ini yang paling vital bagi dirinya adalah memberikan bantuan pekerjaan kepada pemuda pemudi yang melamar kerja. Tentunya, aku Bahtiar Santoso, para pemuda pemudi tersebut harus intens menjalin komunikasi dengan UPT BLK Situbondo.
“Ya jangan malas menjalin komunikasi kalau mau mencari pekerjaan. Ini berlaku bukan hanya untuk kalangan pemuda pemudi Situbondo saja, tetapi juga daerah tetangga seperti Banyuwangi dan Bondowoso,” urai Bahtiar Santoso.
Bahtiar Santoso menambahkan, saat ini pihaknya diminta KAI untuk menyiapkan 100 tenaga baru untuk ditempat di perusahaan baru di Banyuwangi. Nah, imbuh Bahtiar, dengan adanya kabar itu menjadi peluang besar bagi kalangan pemuda pemudi yang mencari pekerjaan.
“Tentu ada syarat syarat yang harus dipenuhi para pemuda pemudi tersebut, salah satunya mengantongi sertifikat pelatihan dari BLK,” tutur pria asli Jember itu.
Masih kata Bahtiar, pihaknya rutin mengumpulkan para industri dan biasanya para industri itu datang ke UPT BLK Situbondo.
“Untuk target pekerja yang diterima kami terbuka dengan sebanyak-banyak bagi pelamar kerja. Itu direkrut di Situbondo dan di luar Situbondo, dan IMS ini butuh tenaga di bidang elektrikal dan lainnya,” kupas Bahtiar.
Bahtiar melanjutkan, pihaknya terus berupaya memaksimalkan bisa bekerja di industri. Khusus untuk masyarakat, ungkap Bahtiar Santoso, UPT BLK Situbondo membuka pintu kesempatan mendaftar seluas-luas nya. “Ya, kalau ingin pelatihan, kalau tidak ada di UPT BLK Situbondo kita kasih info di 16 BLK se-Jatim. Saat ini ada 32 paket pelatihan disini (UPT BLK Situbondo) dan 100 persen sudah selesai menjalani pelatihan. Untuk pelatihan itu ada dua jenis yakni institusional dan non institusional,” pungkas Bahtiar Santoso. [awi.gat]


