Gresik,Bhirawa
Upaya masyarakat dan Pemerintah Desa (Pemdes) Babaksari, Kecamatan Dukun, Gresik, guna melindungi lahan dari ancaman banjir dilakukan dengan bergotong royong membangun tanggul di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.
Desa Babaksari yang memiliki luasan 88.643 hektare terdiri atas tiga dusun yakni, Babaksari, Petissari dan Sariwonorejo. Dengan wilayah Dusun Petissari, sebelumnya kerap dilanda banjir akibat luapan air dari aliran Sungai Bengawan Solo.
”Biasanya debit air aliran Sungai Bengawan Solo, kalau sudah musim penghujan seperti sekarang, itu membuat wilayah Dusun Petissari kebanjiran,” ungkap Kepala Desa Babaksari, Sholihuddin, Selasa (9/12).
Pemdes Babaksari kemudian berinisiatif untuk membangun tanggul penahan air di sepanjang aliran sungai di Dusun Petissari, yang disambut positif oleh masyarakat setempat. Tanggul sepanjang 1,5 kilometer lantas dibangun secara bergotong royong.
”Bersama-sama warga, bergotong royong membuat tanggul agar wilayah Dusun Petissari tidak lagi kebanjiran. Alhamdulillah, kini sudah tidak kebanjiran lagi,” terangnya.
Adapun penduduk Desa Babaksari yang berjumlah 2.863 orang, sebagian besar di antaranya banyak yang menggantungkan penghidupan dari sektor pertanian. Sehingga pembangunan tanggul tersebut, tidak hanya membuat 45 hektare area persawahan dan lahan di Dusun Petissari terbebas dari banjir, namun juga turut berdampak pada ekonomi warga.
”Apalagi Dusun Petissari, potensi wilayahnya di sektor pertanian cukup bagus. Kini, masyarakat bisa panen tiga kali dalam setahun,” tutur Kepala Dusun (Kasun) Petissari, yang juga Pengurus Gapoktan Petissari, Suparman.
Masyarakat berharap, bantuan dari pihak pemerintah untuk perawatan dan perbaikan tanggul. Sehingga dengan demikian, diharapkan tanggul akan dapat bertahan dalam jangka waktu lama. [eri.fen]


