Bojonegoro, Bhirawa
Perum Bulog Cabang Bojonegoro, mencatat realisasi serapan gabah petani mencapai 21.800 ton per tanggal 8 April 2025. Angka tersebut sudah melampaui target yang ditetapkan 21.500 ton untuk periode Januari hingga April 2025. Hal itu disampaikan oleh Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja, dalam jumpa pers diaula Bulog kemarin (9/4).
Dia mengatakan serapan itu di wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. Menurutnya serapan di tiga Kabupaten sudah mencapai target progam swasembada pangan, sesuai progam pemerintah pusat. “Alhamdulilah, serapan per tanggal 8 April 2025 kemarin, total serapan gabah kering panen (GKP) dari petani yaitu 21.800 ton, dan itu artinya sudah melampaui target yaitu sekitar 102 persen untuk gabah,” tandasnya.
Dia menambahkan jika serapan untuk beras itu sendiri sebetulnya masih tergolong kecil jika dibandingkan dari target 80.000 ton. Sedangkan posisi terkini baru terserap sebanyak 5.300 ton atau sekitar 10 persen. “Jumlah serapan tersebut adalah total saat musim panen saat ini, yaitu mulai awal bulan Januari hingga tanggal 9 April 2025,” jelasnya.
Meski sudah melampaui target serapan gabah akan tetap menerima, Ferdian menyatakan dengan tegas akan tetap menerima dan berupaya semaksimal mungkin, terutama untuk penyerapan gabah. “Kita diminta untuk melindungi petani, jadi meski target sudah melebihi 100 persen, kita akan tetap berupaya semaksimal mungkin hingga progam berakhir pada tanggal 30 April 2025,” katanya.
Dia memastikan melakukan penyerapan gabah milik petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan senilai Rp 6.500 per kilogram. “Bulog Bojonegoro siap menyerap sebanyak mungkin hasil panen petani lokal demi memperkuat ketahanan stok nasional, sekaligus kesejahteraan petani lokal sesuai harga yang ditentukan pemerintah,” tambahnya.
Untuk jumlah rata-rata per hari Bulog Bojonegoro menerima gabah, setara 600 ton. Mencakup tiga kabupaten, yaitu Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. Dengan waktu yang masih tersisa, diharapkan 125 hingga 135 persen sampai akhir 30 April mendatang, untuk tiga kabupaten. “Kabupaten Bojonegoro itu sudah mencapai 109 persen atau 9.400 ton dari target penyerapan gabah yang ada,” pungkasnya. [bas.ca]


