33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Seniman Sidoarjo Unjuk Gigi, Dalam Pameran Seni Bertajuk ‘Sidoarjo In Flux’


Oleh:
Ali Kusyanto, Kabupaten Sidoarjo

Di tengah arus modernisasi yang kian cepat, seni hadir di kota Sidoarjo sebagai cermin yang memantulkan wajah sejati sebuah kota.

Sidoarjo bukan lagi sebagai kota industri dan kota penyangga Surabaya, perlahan mulai menegaskan dirinya sebagai kota yang kaya akan nilai budaya dan kreativitas.

Padahal Sidoarjo dari masa ke masa, adalah kota dengan sejarah penting, mulai dari pelabuhan kuno Ujunggaluh pada masa Majapahit hingga kejayaan industri gula di zaman kolonial Belanda.

Pameran seni bertajuk Sidoarjo In Flux yang berlangsung sejak 17 Oktober hingga 2 November 2025 lalu, di Rumah Budaya Sidoarjo, menandai Kota Sidoarjo sebagai kota yang kaya nilai budaya dan kreativitas.

Kurator Sidoarjo In Flux, Elvia Putri, menuturkan pameran budaya ini hadir untuk menghidupkan ekosistem seni di Sidoarjo yang mulai terlupakan.

“Kami ingin seniman lokal punya wadah untuk unjuk gigi, kami gandeng seniman dengan kota-kota sekitarnya seperti Surabaya, Malang, dan Pasuruan,” kata Elvia, belum lama ini.

Lebih dari dua puluh seniman dengan tiga puluh karya terlibat dalam festival ini, mencakup berbagai medium mulai dari lukisan, instalasi, karya cukil, hingga film pendek. Rumah Budaya Sidoarjo pun menjelma menjadi ruang pertemuan lintas generasi.

Semua seniman yang terlibat , menurut Elvia, memiliki keterikatan dengan Sidoarjo, baik yang lahir dan besar di wilayah ini, maupun yang sudah lama menetap dan berkarya di sini.

Berita Terkait :  Pemkab Probolinggo Sambut Kunjungan TPI ZI Kabupaten Situbondo, Bahas WBK/WBBM

“Kami ingin karya-karya yang tampil benar-benar merepresentasikan Sidoarjo, dari orang-orang yang mengenal denyut kehidupan kota ini,” jelas Elvia.

Selama dua minggu pelaksanaan, pengunjung dapat menyaksikan beragam kegiatan publik seperti workshop seni cukil, diskusi tentang industrialisasi dan budaya, hingga pertunjukan kolaboratif antara seniman muda dan masyarakat.

Banyak pelajar dan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini, baik sebagai peserta workshop maupun relawan.

“Pelan tapi pasti, kami ingin menunjukkan bahwa Sidoarjo punya nilai dalam seni dan budaya yang layak dibanggakan,” lanjutnya.

Ketika festival ini berakhir, yang tersisa bukan hanya karya-karya seni di dinding, tetapi juga rasa bangga dan harapan baru untuk Sidoarjo. [kus/mg.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru