Kota Kediri, Bhirawa
Warisan budaya tidak lagi dipandang sebatas koleksi museum, tetapi juga bisa diolah menjadi konten kreatif yang dekat dengan generasi muda. Pesan ini mengemuka dalam Seminar Kajian Koleksi Museum Airlangga 2025.
Seminar kolaborasi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri bersama Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri ini berlangsung di kawasan Goa Selomangleng, Kamis (11/12).
Sebanyak 70 peserta yang terdiri dari mahasiswa, pelajar SMA/SMK, serta komunitas Pelestarian Budaya Kediri (Pasak) mengikuti kegiatan edukatif tersebut. Mereka diajak memahami pentingnya merawat peninggalan sejarah yang tersimpan di Museum Airlangga.
Kepala Disbudparpora Kota Kediri, Bambang Priyambodo, menegaskan bahwa generasi muda perlu mengenali koleksi museum, terutama arca dan artefak yang merekam perjalanan peradaban berusia ratusan tahun.
“Kami ingin mahasiswa dan pelajar mengerti berbagai koleksi yang dimiliki Museum Airlangga. Koleksi ini adalah bukti peradaban yang harus terus kita jaga,” ujarnya.
Bambang menyebut, Pemkot Kediri telah menyediakan ruang khusus untuk penyimpanan dan pengamanan arca, sekaligus mendorong agar minat anak muda terhadap sejarah tidak pudar di era teknologi digital.
Salah satu materi utama seminar membahas Kajian Pengunjung dan Program Museum, yang menyoroti strategi meningkatkan daya tarik museum bagi masyarakat. Pemateri dari Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UNP Kediri, Gusti Garnis Sasmita, memaparkan hasil penelitian terkait koleksi Museum Airlangga.
Ia menilai interaksi langsung dengan benda bersejarah dapat memperkuat literasi sejarah generasi muda. “Kami ingin museum tidak hanya dipandang sebagai tempat penyimpanan benda kuno. Koleksi ini bisa diolah menjadi visual atau konten menarik,” kata Gusti.
Ia juga mendorong penyelenggaraan lomba berbasis koleksi untuk memberi ruang eksplorasi kreatif bagi anak muda. Melalui kegiatan ini, penyelenggara berharap minat kunjungan ke Museum Airlangga meningkat dan kesadaran generasi muda untuk merawat warisan budaya lokal semakin kuat. Gelaran yang berlangsung di kawasan wisata Goa Selomangleng ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Kediri menjaga identitas budaya di tengah arus modernisasi. [van,nov.wwn]


