34 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Selamat Datang Bapa

Kunjungan kenegaraan Bapa Paus Fransiskus, disambut kebanggaan meriah segenap rakyat Indonesia, lintas agama. Bangsa dan negara Indonesia, sejak awal telah kukuh dengan keyakinan Bhineka Tunggal Ika. Memahami realita pluralitas (suku bangsa, bahasa, dan agama) sebagai jalan hidup. Terbukti, ke-majemuk-an menjadi falsafah hidup, ditabalkan secara legal formal sebagai ideologi negara. Toleransi menjadi jalan hidup. Sedangkan sikap in-toleran, akan dikucilkan secara sosial, dianggap tidak beradab.

Pelaksanaan keagamaan di Indonesia dijamin dengan kostitusi, diakui sebagai hak asasi. Tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD). Dalam pasal 28E ayat (1), dinyatakan, “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,…” Bersambung dengan ayat ke-2. Yang menyatakan, “Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.”

Secara lex specialis, pelaksanaan keagamaan dinyatakan dalam UUD pasal 29 ayat (2), dinyatakan, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.” Bahkan negara juga “beragama.” Dinyatakan dalam pasal 29 ayat (1), bahwa “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.” Sehingga agama, menjadi pilar strategis dalam kehidupan bernegara yang plural.

Maka tak heran, Pucuk Pimpinan Tahta Vatikan, disambut hangat. Bahkan akan disambut sangat meriah di masjid (negara) Istiqlal, Jakarta. Bapa akan berjalan melintasi “Terowongan Persahabatan.” Yakni, jalan khusus sepanjang 28,3meter, yang menghubungkan masjid Istiqlal yang ikonik dengan katedral Our Lady of the Assumption. Terowongan dibangun oleh pemerintah pada tahun 2020 sebagai simbol kerukunan beragama. Terasa selaras dengan tema ke-tahta-an Paus Fransiskus yang selama 11 tahun masa jabatannya.

Berita Terkait :  Kekerasan Seksual di Kampus

Di masjid Istiqlal, Bapa akan menghadiri acara Interfaith Dialogue (dialog antar-agama). Segenap tokoh agama meyakini, “dialog” menjadi kunci sukses antar belahan dunia. Sekaligus kunci pertemuan antar kelompok manusia. Seluruh permasalahan, dikembalikan kepada prinsip agama, melalui dialog yang menjunjung asas keadilan, kemanusiaan, kedamaian, dan kejujuran.

Realitanya, Indonesia tetap bisa hidup damai bersama dengan perbedaan suku, bahasa, dana agama. Tidak mudah mengelola kehidupan damai terhadap 275 juta jiwa, dengan 714 suku, dan seribu lebih bahasa lokal. Kunci perdamaian, adalah melaksanakan (taat) ajaran agama yang membangun moralitas. Berujung pada harmoni hidup bersama. Bahkan realita pergerakan ekonomi kreatif di kawasan ASEAN, mayoritas disokong altar keagamaan. Terutama di Thailand, Indonesia, dan Burma.

Walau pluralitas Indonesia pernah tercoreng aksi terorisme. Dua kali di Bali, pertama, 12 Oktober tahun 2002. Dua bom meledak dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu pukul 23.05 Waktu Bali. Yang kedua, 1 Oktober 2005. Keduanya Bagai “mimpi buruk” yang tak pernah di-ingin-kan. Tetapi semakin mendorong tiada tempat lagi bagi terorisme (dan in-toleran) di Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia semakin merapatkan barisan.

Bahkan kini, Jamaah Islamiyah (JI) resmi membubarkan diri pada Minggu, 30 Juni 2024 di Bogor, Jawa Barat. Sekaligus bersumpah “kembali ke pangkuan negara kesatuan Republik Indonesia.” Berarti mengakui dasar negara Pancasila. Termasuk di dalamnya falsafah Bhineka Tunggal Ika, ke-majemuk-an Indonesia dalam kehidupan bernegara, wajib dilaksanakan.

Berita Terkait :  Menjaga Anak dari Dampak Perubahan Iklim

Mayoritas muslim Indonesia, secara seksama melaksanakan tiga prinsip ukhuwah (kerukunan). Terutama ukhuwah basyariyah (kerukunan global, termasuk akur dengan alam lingkungan hidup). Ukhuwah tercantum dalam Piagam Madinah, yang berisi 47 pasal. Tidak terdapat kata “Islam,” tidak menyebut kata “Al-Quran,” juga tidak terdapat kata “Muhammad.” Walau Islam mayoritas, tetapi hak dan kewajiban rakyat tidak dibedakan berdasar agama dan suku bangsa.

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img