Karenanya, penyaluran DAK Fisik ini diharapkan mampu dikelola dengan baik oleh kepala sekolah, komite maupun bendahara sekolah.
“DAK ini menjadi tanggung jawab pihak sekolah baik kepala sekolah, komite maupun bendahara. Yang diharapkan betul-betul dikerjakan, dilaksanakan dan monitoring dengan sebaik mungkin. Sehingga hasilnya bisa sesuai,” ujarnya.
Sejauh ini, kata Aries, ada beberapa laporan yang masuk, di mana satuan pendidikan yang menerima DAK tidak menjalankan pembangunan dengan baik bahkan tidak berjalan. Tentu saja, hal tersebut menurut Pj Wali Kota Batu akan berdampak pada proses pembelajaran yang berkualitas dan menunjang bagi siswa.
“(Berbicara) tentang pendidikan ini tidak bisa main-main. Termasuk anak-anak yang kita didik. Jika berproses tidak benar maka proses pembelajaran pun tidak benar. Sebaliknya, jika diniatkan untuk peningkatan mutu, berjalan sesuai SOP dan bertanggungjawab, ini (peningkatan kualitas) akan bisa kita capai,” tegasnya.
Adanya bimtek (bimbingan teknis) dan sosialisasi DAK Fisik ini, dikatakan Aries, bisa menjadi acuan pihak sekolah yang terlibat dalam pengelolaan DAK. Karena itu, ia berpesan agar pihak sekolah yang terlibat utamanya kepala sekolah untuk meninjau kembali SOP sesuai perencanaan dan meneliti prosesnya.
“Bapak ibu berhak mengevaluasi di lapangan jika tidak sesuai. Karena proses evaluasi dan pengawasan tanggungjawab kepala sekolah. Jangan sampai yang dibangun hasilnya tidak sesuai. Misalnya ada bencana sedikit sekolah ambruk. Atau bahkan tidak ada bencana bangunan ambruk, ini tidak kita inginkan. Mohon untuk 80 sekolah yang mendapatkan DAK ini harus betul-betul dipikirkan dan dicermati setiap perencanaanya,”kata Aries menekankan.
Melalui kegiatan ini, Aries juga berharap sekolah dapat mahami kebijakan pengelolaan DAK Fisik SMA tahun 2024 dan dapat melaksanakan DAK Fisik serta pengadministrasian yang tertib sesuai dengan aturan yang berlaku. Ina