Sidoarjo,Bhirawa.
Dengan keterbatasan SDM dan anggaran, selama tahun 2024 Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sidoarjo tetap menyampaikan kinerja yang telah mereka capai. Kepala BNNK Sidoarjo, AKBP Gatot Soegeng Soesanto SH, menyampaikan kasus Narkoba menjadi ancaman serius bagi pembangunan kemanusiaan dan kesehatan di Indonesia.
“Isu tentang Narkoba menjadi prioritas ke 6 pembangunan Nasional, Narkoba menjadi isu strategis karena serius mengancam pembangunan nasional,” kata Sogeng pada kegiatan rilis akhir tahun 2024 BNNK Sidoarjo, di Aston Hotel Sidoarjo, Jum at (27/12).
Soegeng berharap pada tahun 2025 mendatang, BNNK Sidoarjo dapat lebih maksinal bekerja sama dengan Pemkab Sidoarjo, masyarakat dan semua pihak dalam menjalankan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Dengan keterbatasan SDM dan anggaran, pada tahun 2024 ini BNNK Sidoarjo, menurut Soegeng telah mampu menandatangani 30 dokumen kerja sama dengan Pemerintah, BUMN, lingkungan pendidikan dan masyarakat.
Pada tahun 2024 ini, BNNK Sidoarjo juga telah melakukan sosialisasi P4GN sebanyak 288 kali kepada 50.095 orang. “Ini kita lakukan walau malam hari, diluar jam dinas,” kata Soegeng, dihadapan para undangan yang berasal dari media, mitra BNNK, anggota DPRD dan OPD terkait di Kabupaten Sidoarjo.
BNNK Sidoarjo, lanjut Soegeng, juga berhasil melatih 50 orang pegiat anti Narkoba. Kemudian, melakukan kegiatan tes urine sebanyak 3.053 orang untuk mendeteksi penyalahgunaan Narkoba. Sebanyak 62 orang dibiayai dengan DIPA BNNK dan 2.991 orang dari sumber Non DIPA.
Kemudian kegiatan pelayanan menerbitkan surat keterangan hasil pemeriksaan Narkoba (SKHPN) sebanyak 782 dokumen. Pendampingan klien yang telah selesai menjalani rehabilitasi sebanyak 10 klien.
Pada tahun 2024 ini, BNNK Sidoarjo juga membentuk 2 desa bersih Narkoba (Bersinar). Yakni Desa Wedoro dan Desa Medaeng Kecamatan Waru. Desa Bersinar adalah program Nasional, untuk mencegah warga desa supaya tidak melakukan penyalahgunaan Narkoba. “BNNK Sidoarjo serius dalam masalah P4GN, karena dari penghuni Lapas di Sidoarjo, sebanyak 95% terjerat kasus Narkoba, ini memprihatinkan,” kata Soegeng.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Sidoarjo dan semua masyarakat selama kerja sama di tahun 2024 ini, dirinya berharap pada tahun 2025 kerja sama dalam P4GN bisa ditingkatkan lagi dengan maksimal. [kus.wwn]