Jombang, Bhirawa.
Imbas sawah petani terendam banjir berhari-hari di beberapa desa di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, sejumlah petani dari 3 desa di Kecamatan Kesamben yakni Desa Pojok rejo, Desa Podorroto, dan Desa Kedungmlati di kecamatan setempat ramai-ramai membersihkan sungai Afvoer Watudakon.
Tak ketinggalan, para kepala desa dari desa-desa itu juga ikut ke lokasi dan terjun langsung mengikuti pembersihan. Mereka secara swadaya dengan membawa peralatan seadanya seperti gergaji, tali tambang atau tampar dan parang, menyusuri Afvoer Watudakon mulai dari Desa Watudakon kemudian menuju ke timur hingga sebelah timur Dusun Gongseng, Desa Pojokrejo.
Setiap ada sumbatan maupun pohon-pohon yang tumbang ke sungai, mereka bersihkan. Begitu juga material penyumbat aliran air di bawah jembatan penghubung antara Dusun Gongseng, Desa Pojokrejo dengan Dusun Kandangan, Desa Carangrejo, pun tak luput dari aksi pembersihan mereka.
“Ini swadaya petani, inisiatif petani dan perangkat desa,” kata Kepala Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kebupaten Jombang, Nursan.
Nursan juga terlihat ikut berenang ke dalam sungai. Sesekali terlihat tangannya membersihkan sampah-sampah di timur jembatan. Akibat kondisi jembatan yang kurang tinggi juga berakibat sering terjadi sumbatan sehingga sejumlah material tak bisa mengalir sehingga perlu jembatannya ditinggikan.
Sementara, Kepala Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Adhim mengatakan, pada musim tanam Padi kali ini, seluas 50 hektar tanaman Padi di desanya terendam banjir.
Menurutnya, rata-rata petani tanam padi dua kali. Dan ia berharap segera ada tindak lanjut yang riil untuk mengatasi permasalahan ini. “Tidak hanya dilihat-lihat saja. Ada aksi nyata dari pemerintah daerah gitu lho,” tutur Adhim.
Oleh karenanya, Adhim berharap Afvoer Watudakon segera dilakukan normalisasi, agar sawah petani tak lagi kebanjiran.
“Mulai dari Kalimati sampai Gongseng. Menurut pengamatan kami yang parah itu,” tandas Adhim.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan hektar sawah petani di Kabupaten Jombang terimbas banjir, dengan luasan paling banyak terjadi di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
Para legislator baik di tingkat Kabupaten Jombang maupun Provinsi Jawa Timur sudah ‘bersuara’ agar permasalahan ini ditangani.
Sementara, pengamat juga telah memberikan masukan agar ke depan ada sistem mitigasi yang baik pada sektor pertanian di Kabupaten Jombang. [rif.kt]