28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Satgas PPKS PENS Kampanye Pencegahan Kekerasan


Surabaya, Bhirawa
Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (Satgas PPKS PENS) mengadakan Talkshow bertajuk ‘Nyaman Bersama Tolak Kekerasan’.

Acara tersebut menghadirkan pembicara berbagi pengetahuan sekaligus pengalamannya dalam menangani berbagai kasus kekerasan. Ini merupakan kegiatan perdana Satgas PPKS PENS di tahun 2025, serta sebagai menandai awal dilaksanakannya bulan PPKS di lingkungan kampus. Jumat, (13/6).

Ketua Satgas PPKS , Okkie Puspitorini, mengapresiasi terhadap semua pihak yang terlibat dalam kegiatan Talkshow. “Semua upaya yang dilakukan pihak-pihak terkait, demi mendukung terwujudnya Kampus yang nyaman, aman dan menyenangkan, saya menyampaikan terima kasih kepada Direksi PENS, Pembicara, dan Mahasiswa yang hadir,” ujarnya.

Lanjut Okkie menyampaikan bahwa bulan PPKS akan berlangsung selama 3 bulan, Juni-Agustus 2025, yang berenana aka nada berbagai kegiatan yang menarik.

“Rencananya kita menggelar berbagai kegiatan, seperti kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada sivitas, Apresiasi seni dan pameran, serta layanan langsung seperti Jumat curhat dan pembukaan booth di acara puncak peringatan Dies Natalis PENS yang ke 37,” pungkas Okkie.

Salah satu pembicara, Meutia Ananda, S.Psi, M.Psi, Psikolog mengukapkan temuan data sebaran kekerasan di Indonesia yang dicuplik dari Data Simfoni PPA. “Kasus kekerasan tinggi terjadi di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Jawa Timur, dengan jumlah korban terbanyak adalah Perempuan, Bentuk kekerasan yang dialami korban, tertinggi adalah kekerasan seksual mencapai 490 kasus, menyusul berikutnya kekerasan fisik 437 kasus dan kekerasan psikis 308 kasus, tempat kejadian terbanyak di rumah tangga, pada kelompok usia korban terbanyak di usia 13 – 17 tahun,” tuturnya.

Berita Terkait :  Kemendikdasmen Buka Seleksi Administrasi PPG bagi Guru Tertentu

Sementara itu, Panit Binmas Polsek Sukolilo, Aiptu Moch Suryadi Kurniawan, menjelaskan bagaimana kekerasan kemudian memberikan dampak negatif pada pelaku maupun korban, sehingga perlu untuk dicegah dan ditangani.

“PENS sudah ada Satgas PPKS nya, sehingga bisa menjadi langkah awal pengaduan jika terjadi permasalahan pada korban kekerasan, maupun dukungan penanganan jika terjadi kasus kekerasan maupun kejahatan yang menimpa masyarakat di lingkup kampus,” jelasnya. [ren.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru