28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Riuh Tarif Trump

Presiden AmerikaSerikat Donald Trump, “memenangkan” negosiasi Tarif ekspor – impor produk Indonesia dengan Amerika Serikat (AS). Semula Indonesia di-kenakan tarif sebesar 32%, tetapi sudah diubah menjadi “hanya” 19%. Sedangkan tarif masuk barang dari Amerika Serikat akan memperoleh tarif 0 (nol) persen. Namun selain tarif, Indonesia juga masih terbebani untuk membeli 50 unit pesawat produksi Boeing. Serta membeli energi sebesar senilai US$15 miliar. Serta produk pertanian senilai US$4,5 miliar.

Namun sebenarnya, Indonesia juga telah memperoleh komitmen dagang dengan Uni Eropa. Peluang ekspor-impor terangkum dalam perjanjian dagang poros Indonesia-European Union Comprehensiive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Uni Eropa menjadi pasar alternatif pangsa ekspor sejumlah komoditas asal Indonesia. Penandatanganan IEU-CEPA ditargetkan bisa direalisasi pada kuartal III 2025 di Jakarta. Sangat strategis, karena seluruh tarif akan dibanderol 0 (nol) persen.

Diperlukan terobosan baru, ekspor – impor ke Uni Eropa, karena tergolong pasar yang sangat besar. Jumlah penduduk 460 juta lebih, dengan total PDB (Produk Domestik Bruto) tahun 2024 mencapai US$19,423 milyar (menurut Trading Economics). Merupakan perkembangan rekor PDB tertinggi sejak tahun 1960. PDB per kapita juga mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 34.859. Hampir seluruh penduduk tergolong rumah tangga kaya. Andai komoditas ekspor ke AS dialirkan ke Uni Eropa, akan cukup memadai

Nilai dagang bilateral Indonesia dengan Uni Eropa tercatat mencapai €27,3 miliar pada tahun 2024. Terurai menjadi ekspor Indonesia sebesar senilai €17,5 miliar (setara US$ 20,56 milyar). Sedangkan ekspor Uni Eropa sebesar €9,7 milyar (setara US$ 11,40 milyar). Neraca perdagangan Indonesia masih surplus. Tetapi angka-angka dagang Indonesia – Uni Eropa, masih di bawah neraca perdagangan antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS).

Berita Terkait :  Struktur Fraksi Belum Ada Yang Terbentuk Pansus Tatib Menunggu

Perdagangan barang bilateral antara AS dengan Indonesia mencapai US$ 38,3 miliar pada tahun 2024. Terurai pada ekspor Indonesia mencapai senilai US$28,1 milyar. Sedangkan ekspor AS ke Indonesia senilai US$10,2 milyar. Meliputi komoditas sangat strategis, karena meliputi bahan pangan pokok. Antara lain kedelai, jagung, dan daging sapi. Juga peralatan medis, obat-obatan dan farmasi. AS tekor US$17,9 milyar. Ini yang disebut Trump, menyebabkan “Darurat Ekonomi,” dan ke-tidak adil-an.

Berdasar catatan The United Nations Conference of Trade dan Development (UNCTAD) terdapat minuman keras dengat tarif masuk sangat tinggi, sampai 150%. Yakni, minuman beralkholo tinggi. Karena di Indonesia dianggap sebagai barang haram (terlarang), kecuali di jual di tempat khusus, dengan perizinan khusus pula. Tetapi selain minuman keras, tarif masuk produk dari AS ke Indonesia, cukup rendah. Rata-rata berkisar 7%-8%. Sedangkan rata-rata tarif barang Indonesia yang diekspor ke AS, tarifnya 2,19%.

Analisis kritis-nya, bahwa Impor Indonesia dari AS, tergolong menguntungkan petani, dan pengusaha AS. Sedangkan ekspor Indonesia ke AS, hanya menguntungkan pengusaha (industri). Hanya ekspor furnitur yang melibatkan UKM (Usaha Kecil, dan Mikro). Sedangkan pabrik alas kaki, gampang terguncang perekonomian. Sering “jatuh – bangun,” sampai tutup usaha.

Tetapi kesepakatan antara Presiden Donald Trum dengan Presiden Prabowo, masih harus memperoleh persetujuan DPR RI. Persetujuan DPR-RI besifat wajib, diatur dalam konstitusi. Tercantum dalam UUD pasal 11 ayat (2). Sejak periode pertama rezim Presiden Trump (tahun 2020) yang lalu, Indonesia dikategorikan bukan negra berkembang. Melainkan negara maju. Sehingga Indonesia tidak layak memperoleh keringanan tarif bea masuk.

Berita Terkait :  Gelar Kapolres Mojokerto Kota Cup, Dorong Generasi Muda Berprestasi Lewat Ajang Olahraga

Namun jika komoditas ekspor ke AS dialirkan ke Uni Eropa, dan jazirah Arab, sudah cukup mengganti peran AS.

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru