Kota Batu, Bhirawa
Kejadian bencana alam tanah longsor yang terjadi di jalur Pacet Mojokerto – Kota Batu yang merenggut 10 korban pengendara di jalur tersebut menjadi kajian dan evaluasi Kepolisian Resor (Polres) Kota Batu.
Apalagi dalam beberapa hari terakhir para wisatawan telah mengakhiri masa liburannya dan meninggalkan Kota Batu. Dan sebagai langkah antisipatif, Polres Kota Batu dengan berkordinasi berbagai pihak belum mengijinkan para wisatawan dan pengguna jalan lain untuk menggunakan jalur Pacet untuk kembali pulang dari Kota Batu ataupun sebaliknya.
Dalam arus balik wisatawan ini, Polres Kota Batu telah menyiapkan strategi pengamanan. Mereka menempatkan personel di titik-titik rawan kemacetan dan pos-pos pelayanan bagi pemudik. Hal ini juga ditambah dengan pengoperasian shuttle bus dalam mengurangi kepadatan kendaraan selama 2 April hingga 7 April.
”Kami bersama BPBD Provinsi Jatim terus berkoordinasi dan melakukan assessment. Dan untuk sementara jalur Kota Batu- Pacet Mojokerto belum bisa digunakan demi keselamatan,” ujar AKBP Andi Yudha Pranata, Kapolres Kota Batu saat dikonfirmasi, Senin (7/4).
Namun demikian dari hasil kordinasi dengan instansi terkait Andi memastikan kelancaran arus lalu lintas di masa akhir libur Lebaran. Dan pengoperasian unit shuttle bus cukup membantu pergerakan wisatawan dari hotel ke beberapa destinasi tujuan wisata dan pusat oleh oleh.
Diketahui, Kapolres Batu turun langsung dan memimpin proses evakuasi korban longsor yang terjadi di kawasan Pacet, perbatasan Mojokerto-Batu, Kamis (3/4) sore. Dalam kajian, longsor dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Akibatnya, material longsor menghantam dua unit mobil hingga menyebabkan 10 korban meninggal dunia.
”Korban yang berhasil dievakuasi ada 10 orang, dan seluruh korban langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Kota Batu untuk dilakukan identivikasi,” jelas Andi.
Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Batu dan BPBD Kota Batu dan dibantu berbagai pihak. Antara lain, BPBD Provinsi Jatim, Unit Siaga SAR Malang Raya, BPBD Kabupaten Mojokerto, Tahura R Soerjo Jatim, Dinas Bina Marga Provinsi Jatim, Damkar Kota Batu, TNI-Polri, PSC Kota Batu, Agen Informasi Bencana Jatim, relawan CORRE Indonesia, relawan Ambulans Malang Raya, FPRB Desa Bumiaji Kota Batu.
Proses evakuasi diawali dengan pembersihan material longsor masih terus berlangsung hingga kondisi dinyatakan benar-benar aman. Ada dua mobil yang jatuh ke jurang sedalam 100 meter dan tertimpa material longsor berupa tanah, batu, dan pohon. Adapun saat itu seluruh korban yang berjumlah 10 orang masih berada di dalam mobil.
Dua mobil naas yang dihempaskan longsor masiing- masing pikap Daihatsu Gran Max berwarna putih dan bernopol S 9137 NI. Adapun satu mobil lagi jenis Toyota Kijang Innova warna abu-abu.
Proses evakuasi cukup menemui kesulitan karena kondisi korban yang terjepit bodi mobil ditambah lagi mobil dalam kondisi terbalik. Selain itu mobil Innova juga tertimpa 2 batu besar dan 1 pohon besar. Tim gabungan yang menuntaskan evakuasi akhirnya berhasil 10 korban yang semuanya ditemukan tidak bernyawa. Tim gabungan harus membongkar bodi Innova untuk mengeluarkan para korban.
Ada tujuh penumpang yang menjadi korban di dalam mobil Innova yang semuanya berasal dari Sidoarjo. Mereka yaitu, Masjid Zatmo Setio (31th),Rani Anggraeni (28th), Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (6th), Putri Qiana Ramadhani (2th), Wahyudi (71th), Jainah (61th), dan Saudah (70th). Adapun 3 penumpang pikap Grand Max yang menjadi korban semuanya adalah warga Mojokerto masing- masing Bernama, Ahmad Fiki Muzaki (28th), Fitria Handayani (27th), dan Mikaila FZ (3,5th). [nas.fen]