28 C
Sidoarjo
Sunday, October 6, 2024
spot_img

Relawan Sanggar Dongeng Kepompong Berlatih Mendongeng sebagai Media Ajar Anak-Anak.

Relawaan Sanggar Dongeng Kepompong saat memberikan pelajaran mendogeng pada anak-anak dengan media boneka, yang digelar di Pendapa Kec Turen, Kab Malang.

Kab Malang, Bhirawa.
Anak-anak di wilayah Kecamatan Turen, Kabupaten Malang telah diajarkan mendongeng oleh 20 orang relawan Sanggar Dongeng Kepompong. Dan mereka berlatih membuat cerita yang memiliki pesan dan nilai moral. Sedangkan dalam pelatihan itu dikemas dalam temu relawan tersebut. Sehingga belajar mendongeng sebagai media ajar bagi anak-anak, yang digelar di Pendapa Kecamatan Turen.

“Melalui media dongeng yang kita ajarkan ke anak-anak, hal ini sebagai pesan lewat dongeng lebih mudah dipahami dan melekat di benak anak-anak,” kata pimpinan Sanggar Dongeng Kepompong Yudi Agus Priyanto, Minggu (23/6), disela-sela kegiatan temu relawan Sanggar Dongeng Kepompong, di Pendapa Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

Dikatakan, pada jaman kita masih kecil sebelum tidur sering mendapatkan dongeng dari orang tua, dan beragam cerita disampaikan untuk mendidik karakter anak. Namun, seiring kemajuan teknologi dan beragam tontonan dongeng jarang dihadirkan di rumah maupun di sekolah. Padahal, leluhur mewariskan budaya tutur lewat beragam kesenian tradisional mulai wayang, ketoprak, ludruk, wayang topeng dan kesenian tradisional lainnya. Dan kini anak-anak asyik dengan gawai atau HandPhone (HP) bermain beragam game di layar HP.

“Lewat dongeng Sanggar Dongeng Kepompong berharap kembali membumikan dongeng. Beragam cerita bisa disampaikan, termasuk cerita kreasi sendiri. Kreatifitas memainkan peran, teknik olah suara dan ekspresi menentukan penampilan setiap pendongeng di depan anak-anak,” ujar Yudi.

Berita Terkait :  Pesmaba UMM Usung tema Generasi Digital Generasi Penyelamat Bumi

Dia menjelaskan, tahap awal, para peserta belajar menggunakan teknik olah suara dan karakter. Dilanjutkan mengemas sebuah cerita tentang ayam jago mengajak burung hantu bermain secara spontan. Masing-masing praktik menyampaikan ide kreatif cerita dihadapan sesama peserta. Berikutnya, peserta belajar membuat boneka berbahan kaos kaki, dan masing-masing membuat karakter boneka sesuai dengan imajinasinya. Dalam tempo singkat, mereka bisa membuat sebuah media ajar dengan boneka kaos kaki.

“Dulu saya sering mendengar cerita kancil mencuri timun. Tapi saya tidak pernah menyampaikan sifat buruk, seperti mencuri timun. Sehingga sisi baiknya yang kita sampaikan pada anak-anak,” tuturnya.

Ditempat yang sama, orang tua dari salah satu anak yang ikut berlatih mendongeng Puji Rahayu mengaku menikmati keseruan belajar mendongeng. Dirinya hadir bersama putrinya, mereka tampak tekun membuat boneka kaos kaki. Keseruan semakin menyeruak, saat peserta praktik mendongeng. “Senangnya bertemu teman baru dengan beragam latar belakang dan saring sharing pengalaman masing-masing,” ujarnya.

Perlu diketahui, Sanggar Dongeng Kepompong berdiri sejak 2019, selama ini telah mendongeng diberbagai lembaga pendidikan dasar. Serta mendongeng untuk anakanak korban erupsi Gunung Semeru, sebagai bagian trauma healing. Para relawan juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan sosial kemanusiaan melalui dogeng. (cyn.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img