Pemprov Jatim, Bhirawa.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur melalui Bidang Pelatihan dan Produktivitas menggelar Bimbingan Teknis Penyusunan Sarana dan Prasarana Pelatihan Berbasis Kompetensi di UPT BLK di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja, yang berlangsung di Malang (5/11).
Maksud dan tujuan dilaksanakannya Kegiatan Bimtek tersebut adalah untuk memberikan rekomendasi kebutuhan sarana prasarana yang ada di UPT Balai Latihan Kerja di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur sesuai dengan penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi.
Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto melalui Sekretaris Disnakertrans Jatim, Agus Gunawan mengucapkan terima kasih kepada 16 UPT BLK dilingkungan Disnakertrans Prov. Jawa Timur selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan stakeholder lainnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Agus menyampaikan, tujuan utamanya adalah mewujudkan rencana dan program serta memfasilitasi pelatihan berbasis kompetensi dalam menyiapkan bahan inventarisasi data dan kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan manajemen pelatihan.
“Dan tidak kalah penting, implementasi Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi dan Keputusan Gubernur Jawa Timur tentang Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi Provinsi Jawa Timur,” katanya.
“Ini menjadi sangat penting dan keharusan dalam pembangunan pelatihan vokasi. pelatihan vokasi yang berkualitas sangat bergantung pada kerjasama yang erat antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, lembaga pelatihan kerja pemerintah dan swasta, serta masyarakat,” imbuhnya.
Dikatakannya, penyelenggaran PBK dan menyiapkan bahan inventarisasi data dan kebutuhan peralatan, sarana prasarana dan manajemen pelatihan setiap UPT BLK yang bisa disebut juga lembaga pelatihan kerja pemerintah adalah suatu keharusan.
Setiap UPT BLK memiliki peran vital dalam menciptakan kurikulum yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri. “Melalui sarana dan prasarana yang memadai, kita dapat memastikan bahwa lulusan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja,” katanya.
Menurutnya, pelatihan vokasi yang berbasis kompetensi harus selalu beradaptasi dengan perkembangan industri.”0leh karena itu, masukan diperlukan untuk menyusun sarana prasarana yang up-to-date. kita perlu membangun saluran komunikasi yang efektif antara pemerintah daerah dan dunia usaha di Jawa Timur agar dapatnya saling berbagi informasi dan kebutuhan,” tandasnya.
Ia menambahkan pelatihan juga perlu ditingkatkan dengan pendekatan berbasis kompetensi. “Dengan menyesuaikan program pelatihan terhadap tuntutan industri, kita dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih siap dan terampil. program pelatihan harus mencakup praktik langsung, sehingga peserta dapat memperoleh pengalaman yang berharga dan siap terjun ke dunia kerja,” katanya.
Kembali disampaikan Agus, mengingat begitu penting kegiatan ini, Kadisnakertrans Jatim menegaskan semua berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelatihan vokasi. “Dengan melibatkan semua stakeholder secara aktif, kita tidak hanya menciptakan tenaga kerja yang kompeten, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi daerah,” pungkasnya.
Sebelumnya Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnakertrans Jatim, Dwi Andriyani Suryati melaporkan, Bimtek Penyusunan Sarpras PBK di UPT BLK di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja ini diikuti sebanyak 64 orang peserta.
Terdiri dari Kepala UPT BLK di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur, Kepala Seksi Pelatihan dan Pelatihan, KKI, Kepala BPVP Sidoarjo, Kepala BPVP Banyuwangi, LSP P2 BLK Surabaya, LSP P2 BLK Singosari, LSP P2 BLK Wonojati. Narasumber berasal dari Dirjen Binalavottas Kemnaker RI dan LSP BLK Surabaya. [adv.racn]