Teguh mengatakan, Bu Risma selama ini dikenal memiliki rekam jejak yang sangat jelas. Baik selama menjadi wali kota Surabaya maupun menjabat menteri sosial (mensos).“Lokalisasi Gang Dolly yang puluhan tahun beroperasi dengan berganti-ganti kepemimpinan wali kota tak mampu menutupnya. Namun Bu Risma dengan keberaniannya berhasil menutup Gang Dolly. Sekarang kawasan ini telah menjadi pusat UMKM di Surabaya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Teguh juga menegaskan dukungan kepada kepala daerah di wilayah Kota Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Untuk Pilwali Surabaya, JAKA mendukung Eri Cahyadi-Armuji, Pilkada Gresik mendukung Fandi Akhmad Yani – Asluchul Alif dan Pilkada Sidoarjo mendukung Achmad Amir Aslichin-Edy Widodo (Mas Iin-Edy).
“Untuk pasangan Eri-Armuji, semua orang sudah tahu bagaimana beliau memimpin Surabaya. Sekarang Kota Pahlawan telah berkembang pesat. Wilayah Surabaya Utara yang terkenal semprawut sekarang sudah ditata dengan baik dan jadi destinasi wisata unggulan,” ungkapnya.
Untuk pilkada Surabaya dan Gresik, kata Teguh, memang terdapat calon tunggal. Namun masyarakat harus memilih paslon yang sudah ada. Sebab jika memilih kotak yang kosong, itu justru yang rugi adalah warga sendiri. Sebab akan muncul ketidakpastian dalam kepemimpinan daerah tersebut.
“Kami mengimbau jangan memilih kota kosong. Karena itu akan merugikan daerah. Jadi pilih paslonnya. Yang di Surabaya pilih Eri-Armuji dan di Gresik Gus Yani-Alif. Sedangkan Sidoarjo dukung Mas Iin-Edy. Gus Yani dan Mas IIn dan Pak Edy itu alumni Unair semua. Jadi JAKA tak berlebihan mendukung mereka,” tandasnya.[tam]