Kota Batu,Bhirawa.
Sebanyak 292 pos pelayanan dipersiapkan Pemkot Batu untuk menyambut Pekan Imunisasi Nasional (PIN) pada pertengahan bulan ini. Banyaknya Pos PIN ini untuk mengoptimalkan imunisasi dalam mencegah anak- anak di Kota Batu terjangkit polio. Sedikitnya ada 24.677 anak yang disasar untuk mendapatkan imunisasi polio ini.
“Kita harus berupaya Bersama jangan sampai ada anak- anak di Kota Batu yang terkena virus polio. Karena sampai saat ini polio tidak ada obatnya,” ujar dr Susana Indahwati, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinkes Kota Batu saat dikonfirmasi, Minggu (7/1).
Ia menjelaskan bahwa estimasi sasaran imunisasi polio Kota Batu ini adalah anak- anak berusia 0- 8 tahun kurang 1 hari. Dan di Kota Batu anak- anak yang berada di rentan usia tersebut berjumlah 24.677 anak.
Dan untuk mengoptimalkan pelayanan, akan disiapkan sebanyak 292 Pos PIN. Selain di gelar di puskesmas, Pos PIN ini juga akan disiapkan di posyandu, Sekolah Dasar (SD), dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dengan mengoptimalkan PIN ini diharapkan bisa mencegah anak- anak terkena penyakit lumpuh layu.
Susana menjelaskan bahwa polio merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Virus Polio dapat menular melalui air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus Polio.
Ada beberapa faktor risiko terjadinya penularan virus Polio ini. Yaitu, rendahnya cakupan Imunisasi Polio, kondisi kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih yang kurang baik. Di antaranya seperti Buang Air Besar (BAB) sembarangan baik itu di sungai ataupun pada sumber air yang juga digunakan pada kehidupan sehari-hari.
Jika Virus Polio tersebut masuk ke dalam tubuh anak yang belum mendapatkan imunisasi polio atau imunisasi polionya tidak lengkap, maka virus akan sangat mudah berkembang biak. Biasanya virus ini berkembang di dalam saluran pencernaan dan menyerang sistem saraf anak sehingga menyebabkan kelumpuhan.
Untuk menanggulangi dan memutus transmisi penularan virus polio, Dinkes Kota Batu mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melakukan Upaya pencegahan. Di antaranya, masyarakat harus memastikan anak-anak mereka memperoleh imunisasi rutin polio lengkap sesuai usia, yaitu 4 kali polio tetes, dan 2 kali polio suntik.
“Dan inumisasi polio lengkap ini harus dilakukan sebelum usia 1 tahun,” jelas Susana.
Kemudian warga juga harus memastikan seluruh anak usia 0 – 7 tahun di seluruh wilayah Kota Batu memperoleh 2 dosis imunisasi polio tetes tambahan. Dan ini bisa diperoleh pada kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) yang akan dilaksanakan mulai 15 Januari 2024.
Dan yang tak kalah penting adalah penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk BAB di jamban dengan septic tank, serta cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.
“Selain itu masyarakat juga dihimbau segera melapor kepada petugas kesehatan atau puskesmas terdekat bila menemukan anak usia di bawah 15 tahun dengan gejala lumpuh layu mendadak,” tambah Susana.
Diketahui, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI telah mendapatkan laporan ditemukannya tiga penyakit kasus lumpuh layu akut (Acute flaccid paralysis/AFP) yang disebabkan oleh Virus Polio Tipe Dua. Dua kasus ditemukan di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Desember 2023 lalu. Adapun satu kasus lainnya ditemukan di Jawa Timur pada 4 Januari 2024.
Dilansir dari keterangan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, pada bulan Desember 2023 telah ditemukan dua kasus lumpuh layu akut yang disebabkan oleh virus polio dengan kronologis kasus yang berbeda. Satu kasus imunisasi polionya tidak lengkap, satu lagi status imunisasinya lengkap tapi mengalami malnutrisi.(nas.gat)