Setujui Pengunduran Diri Airlangga Hartarto, Bahlil Jadi Calon Tunggal Ketum
Jakarta, Bhirawa
Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas ) Partai Golkar yang dihadiri 38 DPD tingkat provinsi, DPP Partai Golkar dan Hasta Karya (ormas yang didirikan dan mendirikan Partai Golkar) berjalan cepat. Dalam satu jam, Rapimnas telah usai dan menghasilkan keputusan menyetujui pengunduran Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Kita bertemu lagi dalam waktu sejam. Alhamdulillah, Rapimnas berakhir dengan baik dan cepat, tapi tetap konstitusional dan tetap berdasarkan AD/ART. Ini adalah Rapimnas tercepat dalam sejarah Partai Golkar,” ujar Plt Ketum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita saat konfrensi pers di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (20/8).
Meski berjalan cepat, kata Agus Gumiwang, tapi tidak mengurangi subtansi. Selain itu, menunjukan di tengah-tengah dinamika badai apapun, Partai Golkar cepat beradaptasi dan solid. “Ini buktinya (Rapimnas). Kesepakatan-kesepakatan diambil dalam musyawarah mufakat,” papar Agus Gumiwang.
Keputusan Rapimnas, lanjut Agus Gumiwang, menerima pengunduran diri Airlangga Hartarto serta penunjukan Plt Ketum Partai Golkar yang dipegangnya. Kemudian menyetujui pula agenda Munas (Musyawarah Nasional) di hari yang sama, Selasa (20/8) pada sore harinya.
Salah satu agenda Munas adalah memilih ketum. Calon ketum yang muncul hanya satu orang atas nama Bahlil Lahadalia. Menurut Agus Gumiwang, sebenarnya ada dua orang yang mendaftar sebagai calon ketum. Satu lagi Ridwan Hisjam. Namun, tidak lolos verifikasi.
“Untuk itu, Bahlil menjadi satu-satunya calon yang lolos verifikasi,” imbih Agus Gumiwang. Bahlil pun, diprediksi bakal mulus menjadi ketum sehingga dinilai penetapan ketum nanti hanya sekedar formalitas. Agus Gumiwang membantahnya. Menurut dia, itu bukan merupakan formalitas.
“Ini agenda konstitusi partai, karena partai merasa memerlukan leader dalam melaksanakan agenda politik ke depan,” papar Agus Gumiwang. Dengan pergantian ketum, Agus Gumiwang menyatakan, tidak akan mempengaruhi calon pimpinan daerah maupun calon wakil pimpinan daerah dari Partai Golkar.
“Penetapan yang fix, belum ada satu pun. Itu akan ditetapkan oleh DPP berikutnya. Saya harap DPP yang baru tidak merubah proses panjang yang telah dilaksanakan. Apalagi, pada dasarnya, tidak ada perubahan dan itu tugas utama ketua selanjutnya,” papar Agus Gumiwang. [ira.gat]