Pengurus PB IKASI maupun Pengprov bersama undangan saat hadir di Rakernas dan Munas di Hotel Menara Peninsula, Jakarta 22-23 Februari. wawan triyanto
Jakarta, Bhirawa
Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan Kemenpora, Dr. Drs Yohan MSi membuka acara Rapat Kerja (Rakernas) dan Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) pimpinan Amir Yanto di Hotel Menara Peninsula, Jakarta 22-23 Februari.
Ada dua agenda yang dibahas pada kegiatan tersebut, untuk Rakernas para pengurus akan memaparkan program di tahun 2025, sedangkan Munas khusus membahas perubahan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) IKASI tahun 2017.
Dalam sambutannya Yohan meminta agar para pengurus IKASI untuk terus melakukan pembinaan dan mencetak atlet berprestasi baik ditingkat nasional maupun internasional.
“Saya berharap dari hasil Rakernas dan Munas ini bisa menghasilkan program pembinaan baik dalam jangka menengah maupun panjang,” kata Yohan dihadapan seluruh pengurus PB IKASI maupun perwakilan dari Pengprov dari seluruh Indonesia, Sabtu (22/2).
Mengenai perubahan AD/ART IKASI, Yohan berharap perubahan itu harus sesuai dengan Olympic Charter maupun ketentuan Permenpora 14 tahun 2024
“Perubahan AD/ART harus sesuai dengan Permenpora 14 tahun 2024 yakni melalui Munas,” kata Yohan.
Pada Permenpora 14 Tahun 2024 pasal 44 ayat 1 menjelaskan Perubahan AD dan ART dilakukan melalui forum tertinggi organisasi.
Kemudian di pasal 2 Perubahan AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus terlebih dahulu mendapatkan rekomendasi dari Menteri sebelum dilaporkan kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang hukum dan hak asasi manusia.
Yohan juga berharap hasil dari Munas Khusus Perubahan AD/ART IKASI 2017 bisa menghasilkan bisa berdampak pada pembinaan atlet maupun organisasi.
“AD/ART itu harus visioner, transparan, efisien dan efektif sehingga bisa dapat menjamin serta melindungi atlet maupun pelatih,’ terangnya.
Sementara itu Ketua Umum PB IKASI Amir Yanto mengatakan, walau saat ini ada dualisme di PB IKASI namun ia bersama pengurus akan terus menjankan program yang sudah disusun, seperti melakukan pembinaan atlet hingga melaksanakan Pelatnas.
Ketua IKASI Amir Yanto (kanan) dan Staf Ahli Bidang Inovasi Kemenpora Dr. Drs Yohan saat memberikan keterangan pada wartawan. wawan Triyanto/bhirawa
Amir Yanto juga memberikan kesempatan kepada seluruh atlet anggar untuk mengikuti kejuaraan tanpa harus membedakan mana atlet yang mendukung IKASI kepemimpinannya atau atlet yang berada di pihak PB IKASI versi Agus Suparmanto.
“Seluruh atlet yang memenuhi syarat yang bagus kita seleksi dan kita kirim untuk mengikuti kejuaraan internasional dan kami tidak membedakan apakah itu atlet yang berasal dari kepengurusan yang mendukung Pak Agus (Agus Suparmanto) atau kami, semua kita berikan kesempatan yang sama karena kami menyadari bahwa organisasi ini adalah suatu wadah memberikan suatu fasilitas pada atlet,’ kata Amir Yanto.
“Jangan sampai atlet yang sudah berdarah-darah berlatih tiap hari tapi tidak boleh bertanding hanya karena ego dari pengurus,’ tambah Amir Yanto
Pada kesempatan itu Amir Yanto juga mengatakan kalau akan menggelar “Bali Senior Asian Fencing Championships 2025” 17-23 Juni 2025 di Hotel Westin Nusa Dua Bali. “Kita gelar di Bali untuk memadukan sport and tourism,’ kata Amir Yanto yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pemulihan Asset Kejagung itu.
Seperti diketahui, saat ini ada dualisme kepengurusan PB IKASI, yakni PB IKASI pimpinan Agus Suparmanto yang mendapat SK dari KONI Pusat dengan PB IKASI versi Amir Yanto yang mengantongi SK Kemenkumham RI, KOI dan Federasi Anggar Internasional (FIE). wwn
