Kabupaten Probolinggo, Bhirawa.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pendidikan tinggi bagi keluarga kurang mampu melalui program unggulan Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS). Sebanyak 14 mahasiswa mengikuti pembekalan dan pembinaan yang digelar di Kantor Baznas Kabupaten Probolinggo, Senin (7/7).
Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo, H. Ahmad Muzammil, menjelaskan bahwa program SKSS dirancang sebagai bentuk intervensi langsung dalam upaya memutus mata rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan. “Program SKSS ini adalah bentuk nyata kepedulian kami terhadap masa depan generasi muda. Pendidikan adalah kunci utama untuk keluar dari kemiskinan,” ujarnya.
Dari total kuota 18 orang pada tahap pertama, hanya 16 mahasiswa yang mendaftar. Setelah dilakukan survei kelayakan, dua di antaranya tidak memenuhi kriteria karena kondisi ekonomi keluarga dinilai cukup mampu. Tiga mahasiswa lainnya hanya mendapatkan bantuan insidental berupa Uang Kuliah Tunggal (UKT) satu semester karena sudah ada anggota keluarga yang berstatus sarjana.
Dengan demikian, 11 mahasiswa dinyatakan lolos sebagai penerima program SKSS dan berhak menerima bantuan UKT hingga kelulusan. “Baznas akan menanggung biaya UKT maksimal sebesar Rp2 juta per semester. Apabila ada kelebihan, selisih tersebut menjadi tanggung jawab mahasiswa. Ini sudah menjadi skema standar yang juga diterapkan oleh Baznas Provinsi Jawa Timur,” terang Muzammil.
Ia menambahkan, penerima program SKSS merupakan mahasiswa asal Kabupaten Probolinggo yang belum memiliki anggota keluarga lulusan sarjana dan berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi. Syarat lainnya, mereka harus menempuh pendidikan tinggi di perguruan tinggi yang berada di wilayah Kabupaten atau Kota Probolinggo. “Kami juga memfasilitasi mahasiswa Kabupaten Probolinggo yang kuliah di luar daerah agar dapat mendaftar program SKSS di Baznas Provinsi Jawa Timur,” imbuhnya.
Selain bantuan dana pendidikan, para mahasiswa penerima SKSS juga mendapatkan pembinaan karakter dan penguatan nilai-nilai tanggung jawab sosial. “Kami ingin mereka tidak hanya berhasil secara akademik, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan kembali berkontribusi pada masyarakat serta Baznas setelah lulus nanti,” tegasnya.
Evaluasi sementara menunjukkan bahwa implementasi program SKSS selama ini berjalan positif. Banyak alumni yang kini berkiprah di sektor pendidikan, pemerintahan, hingga perbankan. Baznas pun menargetkan peningkatan jumlah penerima program hingga mencapai 60 mahasiswa dalam setiap periode rekrutmen mendatang.
“Kami berharap para penerima bantuan mampu menjaga semangat belajar, menyelesaikan studi tepat waktu, dan tidak menyia-nyiakan kepercayaan ini. Kami sadar perjuangan mereka tidak mudah, maka dukungan ini harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik,” pungkas Muzammil.[fir.ca]


