Saah satu peserta donor darah yang digelar Puskesmas Ambunten Kabupaten Sumenep.
Sumenep, Bhirawa.
Puskesmas Ambunten Kabupaten Sumenep menggelar kegiatan donor darah massal di Pendopo Kecamatan setempat. Donor darah kali ini diikuti oleh lintas sektor serta masyarakat umum. Kegiatan ini menjadi simbol solidaritas, gotong royong, dan kepedulian sosial warga Ambunten.
Kepala Puskesmas Ambunten, dr. Zulfa Ulin Nuha, M.Kes menyampaikan apresiasinya atas antusiasme masyarakat yang sejak pagi berdatangan. Peserta datang dari berbagai kalangan, mulai dari aparat pemerintah, tokoh masyarakat, organisasi pemuda, hingga warga biasa. Total tercatat sebanyak 150 orang mendaftarkan diri sebagai pendonor. “Donor darah ini bukan hanya kegiatan sosial, tapi juga bentuk nyata solidaritas. Setetes darah bisa menyelamatkan nyawa,” kata dr. Zulfa Ulin Nuha dalam sambutannya, Sabtu (19/04).
Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda rutin. Selain membantu PMI dalam penyediaan darah, kegiatan iyu juga diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya donor darah sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan wujud kepedulian sosial. “Semoga kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara rutin,” harapnya.
Sementara itu, Camat Ambunten, Suryadi Irawan yang turut hadir sekaligus menjadi salah satu pendonor, menyampaikan rasa bangganya terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Ia menilai donor darah bukan hanya sebagai aksi kemanusiaan, tetapi juga momentum untuk mempererat silaturahmi antar elemen masyarakat. “Kegiatan seperti ini harus terus dilanjutkan karena manfaatnya besar, baik untuk kesehatan pendonor maupun untuk mereka yang membutuhkan,” ungkap Suryadi Irawan.
Kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumenep yang hadir dengan tim medis profesional serta perlengkapan lengkap guna memastikan proses berjalan aman dan lancar. Saat ini kebutuhan darah di wilayah Sumenep masih cukup tinggi dan sangat terbantu dengan kegiatan semacam ini.
Ditempat yang sama, salah satu peserta, Rahma (22), mengaku senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan donor darah tersebut. “Ini pertama kali saya donor darah. Awalnya takut, tapi ternyata prosesnya cepat dan tidak menyakitkan. Rasanya senang bisa membantu orang lain,” ujarnya. (sul.hel).


