33 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Puluhan Siswa dan Satu Guru SDIT Al Abror Diduga Tertular Cacar Monyet

Suasana SDIT Al Abror, Situbondo, usai puluhan siswa dilanda penyebaran dugaan penyakit cacar monyet, Selasa (10/9). Foto: sawawi/bhirawa

Cegah Tidak Meluas, Pihak Sekolah Menerapkan KBM Secara Daring

Situbondo, Bhirawa
Sedikitnya ada 20 siswa dan satu guru SDIT Al Abror Situbondo diduga terjangkit penyakit cacar monyet. Setelah tersebar oleh virus ini, Sekolah dasar (SDIT) Islam Al-Abror Islam Terpadu di Kabupaten Situbondo itu memberlakukan kegiatan belajar mengajar secara daring mulai Selasa (10/9) hingga Sabtu (14/9). Hal tersebut dilakukan untuk mengisolasi penyebaran virus disebabkan oleh 20 siswa SD tersebut tidak terhindar dari terjangkit cacar monyet yang disebabkan oleh virus Monkeypox.

Kepala sekolah SD Islam Al-Abror Situbondo, Sandy Arief Oriana, menandaskan awal mula diketahuinya siswa terjangkit cacar tersebut sepekan yang lalu.

“Baru diketahui satu pekan yang lalu, saat beberapa wali murid memeriksakan putranya ke salah satu dokter anak, baru diketahui jika terjangkit virus cacar monyet,” ujar Sandy Arief, Selasa (10/9) melalui sambungan WhatsApp.

Selain itu, Sandy juga mengatakan jika saat ini kondisi dan situasi siswa banyak yang terpapar cacar monyet, sehingga demi keamanan bersama, ini ada beberapa juga yang terpapar cacar, maka siswa di sarankan belajar dirumah melalui daring sistem.

“Hasil koordinasi dengan beberapa pihak, itu pengawas bidang pendidikan Al-Abror, korwil dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kami diijinkan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar daring melalui zoom dan secara offline penugasan selama 5 hari,” ungkap Sandy.

Berita Terkait :  Bawaslu Kota Surabaya Petakan 12 Kerawanan dalam Pemilu 2024

Upaya ini dilakukan, kata Sandy dengan harapan dapat memutus mata rantai penyebaran penyakit cacar monyet. “Disekolah lain juga ada yang daring tapi tidak keseluruhan. Karena kami di beberapa jenjang dari kelas 1 sampai kelas 6 sudah terpapar. Itu dikhawatirkan dalam aktivitas pembelajaran maupun anak-anak bermain dilingkungan sekolah ini dapat terpapar virus cacar,” jelas Sandy.

Oleh karena itu, Sandy mengimbau kepada wali murid untuk menjaga interaksi dengan lingkungan sekitar agar tidak semakin mewabah.

Tidak hanya itu, Sandy menduga menyebarnya cacar monyet di SDIT Al-Abror dikarenakan ada salah satu siswa yang memang terpapar. Namun karena dianggap sudah sembuh maka anak tersebut tetap masuk. “Ternyata belum sembuh total sehingga menyebar ke temannya. Namun tidak semuanya, mungkin juga dari lingkungan sekolah,” tambahnya.

Selain 20 siswa, lanjut Sandy juga ada satu guru kini juga terpapar cacar serta beberapa guru lainnya sudah kelihatan gejala terpapar juga.

“Untuk mencegah penyebaran tidak semakin meluas selain menerapkan sistem pembelajaran daring, kami juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh ruangan kelas dan lingkungan internal sekolah Al-Abror,” pungkas Sandy. (awi)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img