Sampang, Bhirawa
Dalam setahun, Puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sampang dipulangkan dengan kondisi tidak bernyawa. Mereka meninggal di perantauan karena faktor kecelakaan dan sakit.
Kabid Penempatan Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sampang Uriantono Triwibowo mereka yang meninggal itu ada sebanyak 20 jenazah. Itu merupakan TKI ilegal yang dipulangkan ke kampung halamannya dengan kondisi tidak bernyawa.
“Mereka rata- rata bekerja di Malaysia dan menjadi TKI Ilegal, faktor kematian karena sakit,” katanya. Rabu (12/3). Ia mengungkap bahwa data dari Januari 2024 hingga Desember 2024.
“Itu data tahun 2024, sedangkan untuk tahun ini belum ada informasi,” terangnya.
Data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sampang melaporkan sebanyak 96 warga Sampang yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dideportasi dari negara perantauan.
Mereka yang dipulangkan paksa dari Malaysia dan Arab Saudi karena dokumennya tidak lengkap.
“Para TKI yang dideportasi itu karena dokumen tidak lengkap dan tidak punya visa kerja,” ucap Kabid Penempatan Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnaker Sampang Uriantono Triwibowo,
Dia menyebutkan bahwa puluhan TKI yang dideportasi itu tercatat sejak Januari hingga Desember 2024 lalu.
Uriantono menyebut mereka yang dideportasi itu berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Sampang, yakni Kecamatan Ketapang, Sokobanah, Robatal, Banyuates dan Omben.
“Kami pastikan mereka yang dideportasi adalah PMI tidak resmi atau ilegal,” ujarnya, [lis.gat]