25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

PT Petrokimia Gresik Perkuat Hilirisasi Sulfur Dukung Pertanian Maju

Gresik, Bhirawa
Petrokimia Gresik sebagai salah satu pengolah sulfur di Indonesia berkomitmen memperkuat hilirisasi untuk mendukung kemandirian industri kimia nasional dan kemajuan pertanian di dalam negeri.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menyebutkan permintaan sulfur di Indonesia terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan sektor pertanian, ekspansi industri logam dan mineral, serta ketergantungan tinggi terhadap impor karena terbatasnya pasokan sulfur domestik.

“Di antara banyak bahan baku, sulfur tampak sebagai komponen yang kecil secara visual, namun dampaknya sangat besar terhadap keberlangsungan proses produksi bagi Petrokimia Gresik,” ujarnya, Minggu (27/4).

Permintaan sulfur di Indonesia terus meningkat, sejalan dengan pertumbuhan sektor pertanian. Ekspansi industri logam dan mineral, serta ketergantungan tinggi terhadap impor karena terbatasnya pasokan sulfur domestik.

Sulfur menjadi bahan baku penting di industri pupuk, sulfur diolah menjadi asam sulfat merupakan komponen kunci untuk poduksi phosphoric acid. Selanjutnya menjadi basis untuk pupuk fosfat, termasuk NPK Phonska, pupuk fosfat, kalium sulfat, dan amonium sulfat yang semuanya vital untuk sektor pertanian.

“Khusus untuk asam sulfat, Petrokimia Gresik. Mengoperasikan fasilitas dengan kapasitas 1,8 juta ton per tahun, kapasitas menjadikan sebagai salah satu produsen asam sulfat terbesar di Indonesia,”ungakap Dwi Satriyo

Sulfur juga mampu meningkatkan efisiensi nitrogen, sehingga pemanfaatan pupuk nitrogen menjadi lebih optimal. Meningkatkan ketahanan terhadap stres, baik stres abiotik maupun biotik. Memperkuat aroma dan rasa tanaman, terutama pada tanaman hortikultura seperti bawang dan sayuran daun.

Berita Terkait :  Menuju Desa Bebas Stunting, Pemdes Ngepung Gresik Jadikan Program Prioritas RKPDes 2026

Hilirisasi sulfur tidak hanya bermanfaat bagi kemajuan pertanian di Indonesia, tapi juga mendorong kemandirian industri kimia nasional. Sulfur dioptimalkan Petrokimia Gresik, sebagai bahan baku pembuatan gypsum dan purified gypsum yang mendukung industri semen.

“Dengan peran vital tersebut, ketersediaan sulfur dalam tanah perlu dijaga, baik melalui pemupukan yang tepat maupun pengelolaan lahan yang baik,'” tandasnya.

Sulfur juga diolah Petrokimia Gresik, untuk mendukung pengembangan produk kimia bernilai tambah Methyl Ester Sulfonate (MES). Sebagai surfaktan hijau untuk industri minyak dan gas (migas), serta deterjen. Sulfur juga menjadi bahan baku Dissodium Sulphate yang digunakan dalam industri kertas, tekstil, dan pulp.

Ditambahkan Dwi Satriyo, Petrokimia menjadi pelopor dalam produksi green surfactant berbasis MES. Ramah lingkungan dan mendukung hilirisasi berbasis sulfur, menunjukkan bagaimana sulfur, yang tampak sederhana, menghubungkan sektor pertanian dan industri secara strategis. Dan berkomitmen menjaga keberlanjutan pengelolaan sulfur, mewujudkan kemajuan pertanian Indonesia dan juga kemandirian industri nasional.[kim.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru