26 C
Sidoarjo
Thursday, November 21, 2024
spot_img

PT Petrokimia Beberkan Program Transisi Energi di Forum Internasional

Gresik, Bhirawa.
PT Petrokimia Gresik mengambil langkah aktif dalam mendukung upaya dekarbonisasi menjadi isu global, melalui program transisi energi tahun 2024-2030. Optimistis, mampu mengurangi emisi yang dihasilkan dari proses produksi.

Menurut Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, bahwa transisi energi yang dijalankan tahun 2024. Ada pada penggantian Furnace dan Burner System di Pabrik Phonska V. Sumber energi, di fasilitas semula menggunakan batubara sekarang beralih ke gas alam. Jiga memperbanyak penggunaan kendaraan listrik, untuk roda dua maupun roda empat. Dengan total180 motor listrik dan delapan mobil listrik, dioperasikan dengan fasilitas charging point.

“Petrokimia lama menggencarkan program dekarbonisasi, sebagai komitmen untuk mendukung Pupuk Indonesia menjadi leader dalam industri hijau. Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto, mewujudkan ketahanan pangan nasional sekaligus mencapai target Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060. Strategi perkuat melalui program transisi energi di tahun 2024 hingga 2030, sehingga mampu mengurangi emisi karbon dalam jumlah yang besar.”ujarnya saat menjadi salah satu pembicara pada Conference of the Parties 29 (COP29) di Baku, Azerbaijan.

Petrokimia juga melakukan transisi energi pada penggunaan alat berat dioperasikan di gudang, dua forklift dan satu wheel loader telah menggunakan listrik sebagai sumber energi. Selain itu, setelah adanya program dekarbonisasi 2024. Maka emisi di akhir tahun ini diproyeksikan penurunan. Total penurunan yang dihasilkan sekitar 22 persen.

Berita Terkait :  Dilaunching Mendikdasmen, PWM Jatim Bagikan 112 Ribu Porsi Makanan Bergizi

Petrokimia, juga memiliki Roadmap Dekarbonisasi yang akan dijalankan perusahaan tahun 2025 hingga tahun 2030 mendatang. Transisi energi dari batubara beralih ke gas alam pada Furnace di Pabrik Phonska IV, peralihan penggunaan BBM ke bahan bakar gas pada proses pemanasan di Pabrik Asam Sulfat II, Co-Firing biomassa, Pabrik Hybrid Green Ammonia, Pabrik Soda Ash, dan lainnya.

“Perusahaan melakukan upaya untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik, lengkap dan berkelanjutan dalam mendukung operasionalnya. Mulai dari panel surya sebagai pemasok energi bersih hingga charging point, berbagai jenis kendaraan listrik untuk transportasi manusia dan barang. Perusahaan berkomitmen kuat dalam mewujudkan operasi yang lebih berkelanjutan, dan ramah lingkungan,” kata Dwi Satriyo saat berbicara dengan topik “Technologies, Strategies, and Best Practices in Minimizing Carbon Footprint.”

Ditambahkan Dwi Satriyo, bahwa rencana program Dekarbonisasi dilakukan konsisten dari tahun 2025-2030 memberikan hasil yg signifikan, Emisi ditargetkan turun sekitar 31,89 persen. Untuk target di tahun 2060, menghasilkan emisi karbon 41 ribu ton atau di bawah target maksimal dari program Net Zero Emissions sebesar 132 ribu ton. [kim.hel]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img