Kabupaten Madiun, Bhirawa
Seusai meresmikan Gedung Baru Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Selasa (21/1), Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Prof. (HCUA) Dr. Mia Amiati, SH, MH, CMA, CSSL, didampingi Pj Bupati Madiun Ir. Tontro Pahlawanto, Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Kajari Kabupaten Madiun, Oktario Hartawan Achmad dan seluruh Kajari se- Jawa Timur dan rombongan menuju Waduk Bening Widas Kab. Madiun untuk melepas 1000 burung perkutut dan tekukur, serta 10 ribu bibit ikan tawes.
Sebagaimana yang dikatakan Kajati Jawa Timur, kegiatan ini merupakan program Jaksa Sahabat Alam yang digagasnya dalam rangka ketahanan pangan nasional melalui penguatan sektor pertanian, perikanan dan keberlanjutan ekosistem yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subiato.
“Kita punya program Jaksa Jaga Alam, tugas kami menjaga kelestarian alam dan mendukung komunitas pangan, sehingga kami akan melepas burung dan benih ikan di Waduk Bening ini untuk ketahanan pangan khususnya di Kabupaten Madiun. Di Gresik kami juga punya program Jaksa Sahabat Tani, kami menanam padi juga untuk ketahanan pangan,” ujarnya.
Pelepasan ribuan ekor burung perkutut dan terkukur ke alam bebas, menurut Kajati Jatim, sebagai langkah konkret memperbaiki ekosistem dan konservasi satwa. Selain itu, sebanyak 100 ribu ekor bibit ikan tawes ditebar di Waduk Bening Widas, memiliki potensi besar sebagai sumber pangan bagi masyarakat sekitar.
Dalam kegiantannya ini, Kajati Jatim disambut meriah oleh siswa-siswi sekolah dasar sembari membagikan snack kepada mereka. Selain itu, dimeriahkan juga penampilan tarian pencak silat dari siswa SMPN 3 Saradan.
Sementara itu, PJ Bupati Madiun, Ir. Tontro Pahlawanto mengatakan kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan, melalui penebaran benih ikan di perairan umum. Kegiatan restocking ini diharapkan dapat memulihkan fungsi perairan sebagai ekosistem akuatik yang seimbang.
Selain itu, Pj Bupati menambahkan pelepasan burung ke alam bebas bertujuan mengembalikan burung-burung tersebut ke habitat aslinya. “Ini merupakan langkah meningkatkan populasi burung sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan,” tambahnya. [dar.gat]