26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Prodi Arsitektur UC Dorong Inovasi Bambu untuk Material Masa Depan di Forum International


Surabaya, Bhirawa
Program Studi Arsitektur Universitas Ciputra (ARS UC) berpartisipasi aktif dalam ajang Bamboo Nation. Forum konsorsium studi bambu ini melibatkan tiga universitas terkemuka di bawah naungan Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI), yakni Universitas Ciputra, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Kristen Petra, serta satu universitas internasional, yaitu Xi’an Jiaotong-Liverpool University (XJTLU) Tiongkok.

Forum ini mengangkat tema kinetic structure berbasis bambu dengan pendekatan kontemporer, termasuk integrasi desain parametrik, simulasi struktural, dan fabrikasi digital. Tujuannya untuk mendorong eksplorasi baru terhadap bambu sebagai material arsitektur masa depan.

Dalam forum ini, ARS UC sebagai inisiator sekaligus tuan rumah, menegaskan posisinya sebagai program studi yang berkomitmen pada inovasi, keberlanjutan, dan teknologi digital dalam arsitektur. Mahasiswa dan dosen ARS UC tidak hanya terlibat dalam sesi workshop dan diskusi publik bersama pakar internasional. Tetapi juga secara langsung mendesain dan membangun struktur eksperimental berbasis sistem kinetik dari bambu.

Salah satu narasumber utama, sekaligus Dosen ARS Universitas Ciputra, Stephanus Evert Indrawan, S.T., M.A., menyampaikan materi mengenai pendekatan adaptive joinery system, yaitu sistem sambungan adaptif bambu yang dirancang untuk menjawab kebutuhan struktur yang responsif, khususnya di wilayah rawan bencana.

Ia menekankan bahwa struktur kinetik berbasis bambu dapat memanfaatkan karakteristik alami sambungan bambu yang fleksibel, dikombinasikan dengan prinsip parametric design dan digital fabrication untuk mengeksplorasi bentuk serta perilaku struktur secara presisi.

Berita Terkait :  Prospektif, Rutan Situbondo Ajak WBP Kembangkan Usaha Kue Nastar

“Bambu merupakan kekayaan khas negara tropis yang menyimpan potensi besar sebagai material konstruksi masa depan; melalui pendekatan konstruksi yang tidak konvensional seperti komputasi dan desain parametrik, bambu mampu membentuk wajah arsitektur masa kini sekaligus menjawab kebutuhan keberlanjutan secara menyeluruh,”ujar Pakar Komputasi Desain Dan Arsitektur Digital, Selasa (5/8).

Evert juga menyoroti pentingnya riset dan inovasi dalam pemanfaatan bambu di Indonesia. Mengingat tingginya potensi bambu baik dari sisi keragaman jenis maupun ketersediaan. Menurutnya, pendekatan teknologi desain digital, eksplorasi sambungan struktural, dan kolaborasi lintas disiplin dapat mendorong bambu naik kelas menjadi advanced engineered material yang mampu bersaing secara global.

“Dengan integrasi teknologi seperti desain parametrik dan fabrikasi digital, bambu tidak hanya menjadi elemen estetis, tetapi juga bagian dari sistem struktur yang efisien dan ramah lingkungan,” tambahnya.

Keterlibatan ARS UC dalam Bamboo Nation sebagai salah satu upaya UC untuk memadukan kearifan lokal dan orientasi global, menjawab tantangan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin SDG 11 (Sustainable Cities and Communities) dan SDG 12 (Responsible Consumption and Production).

Kepala Program Studi Arsitektur, Melania?Rahadiyanti menambahkan sebagai inisiator dan tuan rumah dalam Bamboo Nation, ARS Universitas Ciputra memberikan kontribusi nyata dalam mengintegrasikan desain parametrik, simulasi struktur kinetik, dan fabrikasi digital ke dalam eksplorasi material bambu.

“Dengan pendekatan ini, kami membuktikan bahwa bambu bukan lagi bahan tradisional semata, melainkan material masa depan yang berpotensi setara dengan serat karbon ramah lingkungan, lokal, dan berkelanjutan,”ujar Melania.

Berita Terkait :  Paparkan Proses Membatik dan Makna Batik Didepan Mahasiswa UB

Universitas Ciputra Bamboo Nation juga mempertemukan pegiat arsitektur dan desain dari berbagai negara dalam sebuah forum kolaboratif yang mendorong pertukaran gagasan lintas budaya.

Kehadiran ARS UC di forum ini memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global arsitektur berkelanjutan dan mencerminkan komitmen kampus dalam membangun jejaring internasional untuk riset dan pengembangan material lokal.

“Melalui forum ini, ARS UC berperan aktifnya dalam pendidikan arsitektur berbasis teknologi dan dalam gerakan besar global untuk mengembangkan desain yang lebih manusiawi, inovatif, dan ramah lingkungan,” pungkasnya. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru