Polresta Pasuruan, Bhirawa.
Polres Pasuruan Kota akhirnya memanggil pihak sekolah sebagai saksi dalam dugaan kasus perundungan (bullying) terhadap siswa SMA Negeri 4 Kota Pasuruan.
Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Davis Busin Iswara menyampaikan ada dua orang yang akan diperiksa sebagai saksi. Mereka adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Guru Bimbingan Konseling (BK).
“Hari ini sebagai pemeriksaan awal, akan kami panggil Waka Kesiswaan dan Guru BK di SMA Negeri 4 Kota Pasuruan,” ujar AKBP Davis Busin Iswara, Rabu (28/8/2024).
Pihaknya juga akan memanggil 10 pelajar terkait dengan kasus perundungan tersebut. Pemanggilan dilaksanakan pada 29 Agustus 2024.
Menurutnya, sejak menerima laoran pengaduan tanggal 25 Agustus 2024, Polres Pasuruan Kota mengeluarkan surat penyelidikan terhadap kasus bullying yang menimpa pelajar kelas XI SMAN 4 Pasuruan ke esokan harinya.
Kemudian, 27 Agustus 2024, kepolisian juga mengirimkan surat permintaan klarifikasi ke beberapa pihak terkait. Pada hari ini, dilanjutkan dengan pemeriksaan sejumlah saksi dari pihak sekolah.
Atas kasus tersebut, Davis menghimbau kepada para orang tua dan sekolah untuk bersama-sama saling bersinergi dan berkoordinasi.
Yakni, apabila ditemukan ada satu kasus anak sebagai korban, maka langkah awal dilakukan tindakan pencegahan. Tujuannya supaya tidak semakin membesar.
“Kita harus duduk bersama, bila menemukan persoalan serupa. Tentu, harus ada upaya mitigasi dan pencegahan dulu sebelum ditindak. Makanya, mari kita sama-sama mendidik anak-anak kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik,” jelas Davis Busin Iswara.
Diketahui, pelajar di SMA Negeri 4 Kota Pasuruan mengalami depresi berat hingga di bawa ke RSJ di Lawang, Kabupaten Malang. Ia diduga mengalami depresi akibat bullying yang dilakukan sejumlah temannya di sekolahnya. [hil.dre]
