Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Rencana Pemerintah Kota Probolinggo mengembalikan fungsi Gedung Kesenian menjadi lapangan tenis indoor menuai reaksi dari Dewan Kesenian Kota Probolinggo (DKKPro).
Organisasi tersebut menyayangkan langkah tersebut karena dinilai bisa mengurangi ruang berekspresi para seniman. Menanggapi hal itu, Wali Kota Probolinggo, dr Aminuddin, menegaskan pihaknya akan segera melakukan dialog bersama DKKPro.
Ia menjelaskan, rencana tersebut bukanlah sekadar pengalihan fungsi, melainkan mengembalikan bangunan itu sesuai peruntukan awalnya.
“Gedung itu dulunya memang lapangan tenis indoor. Sementara untuk kebutuhan kesenian, Pemkot sedang menyiapkan tempat baru yang lebih representatif di kawasan Taman Ria (TRA),” kata Aminuddin usai menghadiri sidang paripurna DPRD, Senin (25/8).
Menurutnya, kondisi gedung yang saat ini disebut Gedung Kesenian tidak mendukung pelaksanaan pertunjukan seni. Salah satu kendala yang menonjol adalah atap berbahan seng yang menimbulkan suara bising ketika hujan, sehingga mengganggu jalannya pagelaran.
Ia menambahkan, selama hampir satu dekade, pemanfaatan gedung tersebut juga tidak optimal. Karena itu, Pemkot telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 juta melalui PAPBD, ditambah dukungan dari Dinas PUPR, untuk mengembalikan fungsi gedung serta mengembangkan pusat keramaian baru di TRA dengan konsep semi terbuka.
“Yang penting sekarang kita siapkan jadwal pengembangan budaya, termasuk tempat yang memadai untuk kesenian. Pemkot ingin menghadirkan ruang yang betul-betul bisa mendukung kreativitas seniman,” jelas Aminuddin.
Terkait audiensi dengan seniman, ia menyebut semula sudah menunggu kehadiran DKKPro pada Senin pagi, namun surat permohonan baru diterima pukul 10.00 WIB. “Nanti akan kami jadwalkan ulang agar bisa berdiskusi secara terbuka,” ujarnya.(fir.dre)


