Dalami Peran Pengumpulan Massa Hingga Pembakaran
Surabaya, Bhirawa
Polda Jatim beserta Polres jajaran mengebut pengungkapan pelaku maupun dalang dari aksi kerusuhan di beberapa wilayah Jawa Timur beberapa waktu lalu. Terbaru, Polda Jatim mengamankan dua orang yang diduga provokator atau yang mengajak massa untuk rusuh dan membakar Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengiyakan hal ini. Hingga saat ini, Jules mengaku yang bersangkutan (terduga peovokator) masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
”Dari pengembangan ada dua pelaku yang mengaku mengerahkan atau mengajak massa kurang lebih 70 orang untuk bersama melakukan upaya perusakan kerusuhan pembakaran di Gedung Grahadi,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, Minggu (7/9).
Jules menjelaskan, kedua terduga pelaku yang diamankan Polda Jatim pada Kamis (4/9) malam ini, perannya menyebarkan ujaran kebencian di media sosial (medsos). Serta memprovokasi kegiatan melawan hukum atau tindakan anarkis.
”Statusnya masih dalam proses. Pengakuan dua orang ini, dia mengumpulkan sekitar 70 orang. Kita belum tahu jumlah pasti, apa benar hanya 70 orang atau lebih. Namun dia berkumpul di warkop yang ada di Surabaya,” sebutnya.
Masih kata Jules, menurut pengakuan sementara dari dua orang yang diamankan, ada lagi yang menyampaikan terkait kegiatan itu. Hingga saat ini, Pamen Polri dengan tiga melati dipundaknya ini menegaskan masih mendalami hal itu.
”Dan itu masih kita dalami. Jadi dia tidak mengaku bahwa dia murni mengumpulkan 70 massa. Namun dia termasuk salah satu yang menyuruh dari temannya yang ditangkap untuk mencari massa mencari tempat titik kumpul,” tegasnya.
Seperti diketahui, dalam kasus ini Polda Jatim masih mendalami ponsel dua orang yang diamankan. Selain itu juga mendalami jaringan massa perusuh yang melakukan perusakan atau pembakaran Gedung Grahadi, Mapolsek Tegalsari dan Pos Lantas di Surabaya. [bed.fen]