Situbondo, Bhirawa
Aksi Solidaritas mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Situbondo dan GMNI digelar di depan Mapolres Situbondo, Jalan PB Sudirman, Sabtu (30/8).
Dalam orasinya, mahasiswa menuntut keadilan dan mendesak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Koordinator aksi demo, Jefri, mengatakan bahwa peristiwa yang menimpa Affan tidak boleh dibiarkan begitu saja.
“Kami menuntut keadilan atas apa yang terjadi kepada pengemudi ojek online Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan taktis Brimob,” kata Jefri saat berorasi dalam aksi demo kemarin.
Jefri menambahkan, HMI Situbondo mendesak Polri menindak tegas oknum Brimob yang terlibat serta memberikan sanksi seadil-adilnya. Menurutnya, proses hukum tidak hanya berhenti di internal Polri, melainkan harus transparan agar masyarakat mengetahui kebenaran.
“Kami minta tidak hanya di internal Polri saja, tetapi di ungkapkan kepada masyarakat bahwa dalam kasus tersebut polisi yang melanggar harus benar-benar ditindak,” teriak Jefri.
Sementara itu Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan langsung menemui para mahasiswa yang menggelar aksi solidaritas dilanjutkan dengan salat ghaib untuk almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia saat aksi unjuk rasa di Jakarta.
Pada kesempatan itu, Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan mempersilakan seluruh perwakilan mahasiswa menyampaikan orasinya secara terbuka.
“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya. Tidak ada yang menginginkan kematian Afan itu terjadi. Proses hukum saat ini sudah berjalan dan ditangani langsung oleh Mabes Polri,” kata AKBP Rezi.
Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan juga menegaskan, setiap aksi unjuk rasa adalah tugas kepolisian untuk pengamanan dan pengalaman sesuai SOP. Ia memastikan, tuntutan yang disampaikan HMI akan diteruskan secara berjenjang ke Polda Jatim hingga Mabes Polri.
“Kami mendengar, memahami, dan siap melaporkan aspirasi rekan-rekan mahasiswa,” ujarnya.
Selain itu, AKBP Rezi juga menegaskan komitmennya untuk mendukung kritik dan masukan terhadap institusi kepolisian, termasuk di Polres Situbondo.
“Kalau ada perlakuan anggota yang tidak sesuai SOP, saya siap bertanggung jawab atas kekeliruan personel yang saya pimpin,” tutur AKBP Rezi.
AKBP Rezi Dharmawan berharap peristiwa yang terjadi di Jakarta tidak terulang atau terjadi di daerah lain. Ia pun mengajak mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan. Mari kita bergandengan tangan, tidak hanya bersama Polri saja, tapi juga dengan Pemerintah, dan seluruh stakeholder terkait untuk kemajuan Indonesia,” pungkas AKBP Rezi. (awi.dre)


